Aceh Tamiang | Lintasgayo.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Melayu Serumpun (KKNMS) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Takengon yang tergabung dengan IAIN Langsa, STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh dan Universitas Metro Lampung melakukan eksperimen unik di Desa Rimba Sawang.
Para mahasiswa ini mencoba mengolah daun sirih, yang biasanya dikenal sebagai bahan obat tradisional, menjadi peyek yang siap konsumsi.
Ide ini muncul setelah para mahasiswa melakukan observasi tentang potensi sumber daya alam di Desa Rimba Sawang. Desa yang kaya akan tanaman sirih ini, biasanya memanfaatkan daun sirih sebagai obat-obatan herbal, namun pemanfaatannya dalam bidang kuliner masih jarang dieksplorasi.
“Kami ingin memberikan inovasi yang berbeda dengan memanfaatkan bahan yang ada di sekitar masyarakat, sehingga dapat menjadi peluang usaha baru,” ujar salah satu anggota kelompok KKNMS, Finte Nate, Rabu (22/8).
Eksperimen ini diawali dengan penelitian sederhana mengenai kandungan nutrisi daun sirih serta potensi rasanya ketika diolah menjadi peyek. Setelah melakukan beberapa kali uji coba, mereka berhasil menemukan resep yang pas untuk menghasilkan peyek daun sirih yang renyah dan bercita rasa gurih.
Peyek ini juga memiliki aroma khas daun sirih yang memberikan sensasi segar saat dikonsumsi. Selama proses produksi, para mahasiswa KKNMS melibatkan masyarakat desa, terutama ibu-ibu rumah tangga, dalam tahap pengolahan.
Pelatihan diberikan secara langsung mulai dari pemilihan daun sirih yang berkualitas, proses pencucian, hingga penggorengan dan pengemasan.
āKami berharap masyarakat bisa memproduksi peyek daun sirih ini secara mandiri setelah kami selesai KKN, sehingga bisa menjadi sumber penghasilan baru bagi mereka,ā tambah Finte Nate.
Peyek daun sirih yang dihasilkan telah mendapatkan respon positif dari masyarakat setempat. Tidak hanya karena rasanya yang unik, tetapi juga karena nilai kesehatannya.
Menurut Siti, salah satu warga yang terlibat, produk ini tidak hanya memberikan peluang ekonomi baru tetapi juga memperkenalkan cara baru dalam mengonsumsi daun sirih.
Disamping itu, dosen pembimbing lapangan, Sabrida M.ilyas M.Pd, menyambut baik inovasi ini dan menyatakan bahwa kegiatan seperti ini sejalan dengan tujuan KKNMS yaitu memberdayakan masyarakat melalui pemanfaatan potensi lokal.
āIni adalah langkah awal yang baik untuk menggali potensi desa dan meningkatkan perekonomian masyarakat melalui inovasi produk,ā sebut Sabrida.
Kelompok KKNMS berencana membantu masyarakat dalam pemasaran keripik daun sirih ini. Mereka berencana menggandeng beberapa mitra lokal dan memanfaatkan platform digital untuk memperluas jangkauan pasar.
Eksperimen ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk memanfaatkan sumber daya alam lokal yang belum banyak dilirik. Sehingga bisa menciptakan produk-produk baru yang memiliki nilai jual baru.
” Dengan begitu, diharapkan kesejahteraan masyarakat desa Rimba Sawang dapat meningkat melalui inovasi-inovasi kreatif semacam ini”, tutup Finte Nate.( Iqoni RS/Redaksi)