Redelong | Lintas Gayo : Setelah 3 bulan dilanda kemarau yang cukup berat di dataran tinggi Gayo termasuk Kabupaten Bener Meriah, akhirnya Selasa (9/8) hujan turun juga.
Berbeda dengan hujan biasanya, hujan pertama di Simpang Tige Redelong, ibukota Kabupaten Bener Meriah dikuti dengan hujan butiran es yang biasa disebut uren uwah-uwah dalam bahasa Gayo.
Fenomena alam yang langka ini terjadi mulai sekitar pukul 16.30 WIB di Simpang Tiga Redelong dan sekitarnya. Suara hujan yang jatuh ke atap rumah warga menimbulkan suara keras karena mayoritas berbahan seng. Warga terkejut sehingga berhamburan keluar rumah dan menyaksikan langsung tetesan air bercampur butiran es turun dari langit.
Amatan Lintas Gayo, beberapa dari warga mengumpulkan butiran es tersebut bahkan sebagian dari mereka tanpa sadar atau lupa memasukkan kedalam mulut atau memakannya, padahal sedang menjalankan ibadah puasa.
Ada kepercayaan warga setempat, uwah-uwah tersebut mujarab untuk sejumlah pengobatan penyakit.
Informasi lain yang diperoleh Lintas Gayo, kejadian Uren Uwah-uwah juga pernah terjadi sekitar tahun 2006, tapi tidak selebat ini.
Saat hujan dengan butiran es menit tersebut, Ā Aspal jalan tampak meputih dipenuhi butiran es, Ā akan tetapi tidak bertahan lama karna es cepat mencair. Hujan diikuti dengan butiran es berlangsung sekitar 10 menit dan berlanjut dengan hujan lebat sekitar 1 jam yang menyebabkan meluapnya air got dan membanjiri beberapa rumah warga setempat.
Beberapa orang masyarakat setempat meramal kejadian tersebut dengan pendapat berbeda-beda. “Hujan seperti ini menyebabkan hasil kopi berkurang karena menyebabkan buah kopi busuk dan juga rontok,” kata Musha salah seorang warga.
Pendapat lainnya, ini menandakan akan mulai musim penghujan, di awal musim hujan hal ini wajar terjadi, tapi biasanya tidak separah atau selebat ini, kata Sayuti seorang warga lainnya.
Pendapat lain mengatakan kejadian tersebut adalah cara Allah menegur kita. āKesalahan apa yang pernah kita perbuat ? mari koreksi diri kita sendiri, jangan sampai bencana besar yang Allah turunkan karena ulah kita sendiri,” kata seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Walau demikian, tidak ada kerusakan yang berarti yang ditimbulkan fenomena alam tersebut, hanya saja beberapa rumah warga yang atap nya sudah tua mengalami kebocoran kecil. (F Rusdi)