.
Oleh : Masykur Abdullah Badal, Lc. MBA*
“Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, jika kaum itu sendiri tidak merubahnya “. Firman Allah tersebut merupakan penggalan Al-Qur’an, Surat Ar-Ra’du ayat 11. Telah menjadi inspirasi bangsa-bangsa muslim dunia, untuk bangkit menjadi lebih baik. Merubah nasib, melalui usaha yang berkesinambungan merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Dan merupakan pekerjaan mulia disisi Allah, demi menyongsong masa depan yang lebih baik dan bermartabat.
Banyak bangsa-bangsa dunia, yang sebelumnya bukan apa-apa, akhirnya menjadi sebuah kekuatan besar yang diperhitungkan. Begitu juga kehidupan anak manusia, yang sebelumnya hanya menjadi cemoohan masyarakat sekitar, justru akhirnya bangkit menjadi pemimpin di kelompok masyarakat itu sendiri. Tentu saja, semua itu membutuhkan proses. Yaitu proses yang mensinergikan semua unsur usaha, demi tercapainya target keberhasilan dimasa depan.
Daerah Gayo, sangat populer dengan produksi kopi eksklusifnya. Kepopuleran tersebut tidak diraih dengan instant. Melainkan dicapai dengan kerja keras yang berkesinambungan, selama puluhan tahun. Akhirnya usaha tersebut, membawa berkah bagi semua petani kopi Gayo. Karena hasil kerja keras mereka sudah menjadi buruan pencinta kopi arabika super premium internasional. Sehingga, secara langsung akan berpengaruh kepada peningkatan kualitas kesejahteraan petani kopi di daerah Gayo.
Impian Gayo Cyber Village, bukanlah suatu hal yang mustahil untuk dicapai. Sederetan SDM Teknologi Informasi Gayo, yang umumnya dipelopori oleh pentolan-pentolan mahasiswa Fakultas TI UGP (Universitas Gajah Putih) itu, telah menunjukkan kinerja gemilang mereka selama ini. Terbukti dengan kemampuan mereka merelease distro linux sendiri, dengan kode Deep-ix. Serta beberapa aplikasi penting lainnya, yang kesemuanya berbasis pada open source. Kunjungan Dr. Jonas Smedeegard seorang pakar Telematika Debian Open Source, dari negara Denmark ke Gayo baru-baru ini, seakan mempertegas akan kemampuan terpendam SDM TI Gayo, yang setiap saat siap meluncur.
Gayo Cyber Village, ibaratnya sebuah kampung atau sebuah lokasi khusus, yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas TI serta sambungan internet. Dimana, semua pentolan-pentolan TI Gayo akan mengeksploitasikan kemapuan TI mereka di lokasi tersebut, karena di tempat itu sudah didukung oleh berbagai fasilitas khusus yang berkenaan dengan TI. Output dari Gayo Cyber Villlage itu sendiri, diperkirakan akan sangat besar. Disamping dapat melahirkan tenaga-tenaga TI yang berkompeten di bidang software engineering, yang berbasis kepada open source. Juga akan menghasilkan produk-produk TI yang sangat dibutuhkan oleh pasar, baik pasar nasional maupun internasional. Yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai tawar masyarakat Gayo itu sendiri, disamping dapat melambungkan taraf hidup masyarakat setempat.
Pengalaman keberhasilan negara Mesir dengan Smart Villagenya (Qaryah Zakiyyah), dan India dengan Technology Village, seharusnya dapat diambil contoh penerapan akan konsep luar biasa ini. Mesir, di era awal tahun 90an, tidaklah ada apa-apanya dalam bidang software engineering. Mereka kalah jauh jika dibandingkan dengan negara Kuwait dan Jordania dalam hal penguasaan perangkat lunak regional. Namun, seiring dengan dibangunnya Smart Village pada pertengahan tahun 90an, seolah-olah kemampuan TI Mesir saat itu betul-betul diuji, dan hal ini pun menjadi tantangan bagi seluruh pakar TI Mesir untuk lebih giat lagi berkarya, serta mengadakan pelatihan-pelatihan guna melahirkan tenaga-tenaga pakar dibidang TI. Hasilnya, sungguh menakjubkan. Tahun 2000 merupakan tahun keberuntungan mereka, karena semua aktifitas TI dan perangkat lunak Timur Tengah beralih lokasi ke Smart Village tersebut, yang juga saat ini telah dihuni oleh vendor-vendor raksasa sofware dunia. Begitu juga halnya dengan India, yang dengan segala keterbatasan, namun telah mampu bangkit sebagai vendor penyedia perangkat lunak dunia dalam berbagai spesialisasinya.
Semua mimpi-mimpi tersebut, nampaknya bukan hal mustahil untuk dapat diterapkan di tanoh Gayo. Apalagi jika benar-benar dilakukan dengan penuh komitmen, serta usaha yang berkesinambungan, dengan didukung penuh oleh masyarakat sekitar, dari berbagai unsurnya. ” Faiza ‘azamta fatawakkal ‘alallah…”, Jika kamu telah berniat, maka bertawakkallah kepada Allah….niscaya Allah akan memberikan jalan kesana. Aminn.
–
*Staf KBRI Cairo dan Wirausaha kelahiran Takengon
.