Peruweren

(Kriteria dan Nasehat Ceh Daman bagi Seorang Pemimpin)

Oleh:Ilham Sapta*

Keremalan enti ku tebing enti ku geniring…
mulipe waeh kao dekat toa ike manut sara sara kao kein penampis…
terlelah le si kucak mude si kerna koro tue lemem kati emis…

Dalam beberapa hari ke depan masyarakat Aceh tengah akan melaksakan pesta politik pemilihan kepala pemerintahan daerah (Pilkada) yang ke-18. Berbagai macam persiapan pun di lakukan baik oleh bakal calon bupati dan wakil bupati hingga berbagai macam manuver dari fihak tim sukses untuk mencapai kemenangan calon bupati dan wakil bupati yang di usung.

Terlepas dari berbagai macam kepentingan, bagi saya siapapun yang akan menjadi orang nomor 1 (satu) di Aceh tengah, sudah menjadi barang tentu saya dan setiap masyarakat Tanoh Gayo sangat mengharapkan kesejahteraan yang merata. Baik itu di bidang sosial ekonomi, bahkan semua aspek yang dapat menunjang kesejahteraan masyarakat itu sendiri.

Mengutip kritik pedas dari seniman besar Gayo (Alm.ceh Daman klub Dewantara), “terlelah le si kucak mude si kerna “koro” tue lemem kati emis. Bait syair didong (peruweren) berisi tentang nasehat kepada seorang pemimpin agar bersikap bijak terhadap rakyatnya.

Seorang pemimpin yang mengayomi rakyat, bukanya seorang pemimpin yang tidur nyenyak di tempat tidur empuk di antara rakyatnya yang menjerit di sudut-sudut negeri Gayo. Untuk apa berbagai penghargaan dan piagam terpampang di sudut-sudut ruangan kantor pemerintahan dengan gagahnya namun masih ada segelintir rakyat yang harus tercekik leher untuk bertahan hidup.

Yang menjadi harapan saya dan rakyat tentunya calon-calon Bupati yang tampil pada Pilkada ini menjadi seorang Reje “mulipe waeh dekat toa, ike manut kami sara sara we kein penampis”, yaitu seorang pemimpin yang mau menepis, ketika rakyat terjerembab ke jurang “kesengsaraan”,.“ganas kule I uwer gelah inget peger, enti belidem remis”, seorang peminpin yang menjadi pelindung kami selaku rakyat ketika ada serangan dari luar yang dapat mengganggu stabilitas negeri Gayo yang pada akhirnya merugikan rakyat.

Khalifah Usman bin Affan. RA, pernah mendapati seorang anak menangis karena tidak tahan menahan lapar, sementara sang nenek berada di dekat tungku api dengan priuk yang berisi batu. Alangkah terkjutnya syaidina Usman melihat kejadian itu. “kenapa ibu memasak batu dalam priuk itu” tanya syaidina pada nenek tua tersebut. “Lantas apa yang bisa saya masak sementara saya tidak punya persediaan makanan, ini hanya untuk menghibur cucuku lama-lama dia juga akan tidur dan lupa akan laparnya” jawab sang nenek. Usman pun bergegas ke kediamannya dan mengambil persediaan makanan di gudang makanan. Seorang pegawai Usman-pun terkejut tatkala melihat Usman memikul sendiri segoni makanan. “mau dibawa kemana makanan itu Syaidina biarkan aku saja yang memikul?”tanya pegawai Usman.

“Sekiranya dosa-dosaku di akhirat maukah engkau pikul nanti di neraka” jawab Syaidina dengan melanjutkan apa yang sebenarnnya terjadi kepada pegawainya dan bergegas pergi serta menyerahkan persediaan makanan pada nenek dan cucu yang tengah kelaparan itu. Seorang pemimpin yang mau turun sendiri mengatasi penderitaan rakyatnya.”Terlelah sikucak mude, si kerna koro tue lemem kati emis”.

Pada intinya rakyat hanya ingin seorang pemimpin yang bijaksana, adil, merata dan sebagai imam yang baik. Jangan hanya adil terhadap keroni-keroni anda pada saat kampenye saja. Bagaimanapun dan siapapun pemimpin kami kelak, kami adalah rakyat Aceh tengah yang butuh tangan halus anda untuk membangun Aceh Tengah untuk maju dalam segala hal, kecuali kekufuran.

Jika induk kerbau saja mau mendengarkan nasehat ceh Daman, sehingga sang induk rela berjaga malam menunggu “sang anak tidur” duluan. Kenapa anda (calon reje) sebagai manusia yang telah diberi Allah SWT, fitrah memiliki akal dan pikiran tidak bisa?

Semoga apa yang kita cita-citakan untuk Aceh tengah dapat tercapai. Allahuma azirna mina Nar. Amin.

*Penulis Alumni Fisip USU dan pengamat musik Gayo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.