Jabatan Walikota Lebih Bergengsi Daripada Menteri

Banda Aceh | Lintas Gayo – Belgia adalah sebuah negara di Eropa yang diapit oleh Selat Inggris, Perancis, Luxemburg, Jerman dan Belanda. Negara yang tidak memiliki bahasa nasional khusus, tetapi  memiliki tiga bahasa resmi yaitu bahasa Perancis, Belanda dan Jerman. Bahasa yang digunakan dalam tata naskah dinas kenegaraan, bisa bahasa Belanda terkadang juga menggunakan bahasa Jerman.

Demikian dikatakan Luc de Meester warga negara Belgia, Rabu (14/3) di sela-sela acara Aceh Cocoa & Coffee Conference 2012 di Banda Aceh. De Meester adalah seorang expatriat yang telah lama malang melintang di Indonesia, bekerja sebagai team leader pada Aceh District Response Facility (ADRF).

Dari bincang-bincang dengan Luc de Meester, hal paling menarik yang diungkapnya adalah tentang posisi walikota yang lebih diminati para politisi dari pada posisi seorang menteri. Jabatan walikota yang mengelola sebuah daerah otonom lebih bergengsi, sehingga seorang menteri rela meninggalkan posisi empuk sebagai menteri untuk bertarung dalam perebutan jabatan walikota.

Menurut Luc, pemerintahan kota di Belgia adalah daerah otonom yang terbiasa menangani berbagai hal secara mandiri dan sendiri. Pemerintah kota memiliki kewenangan yang cukup luas, sementara pemerintah provinsi hanya sifatnya pengawasan terhadap kabupaten/kota dibawahnya. Seorang Gubernur di Belgia ditunjuk langsung oleh pemerintah pusat (raja). “Jadi titik berat otonomi di Belgia adalah di kabupaten/kota” tegas Luc de Meester.

Pemilihan seorang walikota atau kepala daerah di Belgia, lanjut Luc, bukan dipilih langsung oleh rakyat tetapi dipilih oleh anggota parlemen kota/kabupaten. Untuk merebut posisi sebagai walikota, beberapa partai politik yang wakilnya duduk di parlemen melakukan koalisi. Hasil koalisi itu yang menempatkan seorang politisi ke kursi walikota.

Ketika ditanya sumber pendapatan pemerintah daerah, Luc mengungkapkan bahwa hampir semua pajak menjadi kewenangan pemerintah kota. Oleh karena itu, pemerintah kota lebih kaya dari pada pemerintah provinsi. “Pajak penghasilan di Belgia dipungut oleh pemerintah kota, bukan oleh pemerintah pusat,” ungkap Luc de Meester.

Hal paling menarik yang diungkapkan expatriat ini adalah tentang lamanya negara Belgia terjajah oleh bangsa lain yang datang silih berganti. Menurutnya, Belgia dijajah bangsa lain hampir seribu tahun, salah satunya pernah dijajah oleh Belanda seperti halnya Indonesia. Namun, tambah Luc, bangsa Belgia tidak larut dalam kesedihan sebagai bangsa terjajah, tetapi terus bangkit pelan-pelan dan berhasil. (Aman Dian)

.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.