Takengon | Lintas Gayo – Globalisasi yang membawa pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, telah menuntut kebutuhan masyarakat akan informasi yang semakin tinggi. Banyaknya informasi yang beredar, membutuhkan kecerdasan masyarakat untuk memilah dan memilih informasi yang baik untuk di ākonsumsiā, sehingga informasi yang diterima tersebut bukan malah menyebabkan keresahan dalam masyarakat, tapi diharapkan mampu mengkonstruksi pemikiran masyarakat terhadap kehidupannya yang lebih baik dimasa depan.
Sudah menjadi permasalahan yang klasik, sangat banyak informasi publik yang belum dapat dipenuhi secara baik, bahkan setiap informasi yang telah disosialisasikan sekalipun, masih saja belum dapat menjangkau dan dipahami dengan baik oleh masyarakat.
āEra keterbukaan informasi telah memberi ruang yang besar bagi masyarakat untuk menuntut transparansi penyelenggaraan pemerintahan, sehingga aparatur juga dituntut untuk senantiasa meningkatkan kapasitas dan kompetensi dalam mengelola komunikasi dan informasi”, demikian dikatakan Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdakab Aceh Tengah, Karimansyah, SE, MM ketika mewakili Pj. Bupati Aceh Tengah pada saat membuka pelatihan Sumberdaya aparatur Informasi dan Komunikasi dilingkungan Pemerintah kabupaten Aceh Tengah, rabu (11/7) lalu di Hotel Bunda Takengon.
Aparatur bidang komunikasi dan informasi, menurut Karimansyah diharapkan mampu berperan dalam mengemas informasi yang dimiliki oleh unit kerjanya, menjadi informasi yang layak untuk dipublikasikan dan di diketahui oleh public. Pada saat yang sama, aparatur tersebut juga harus mampu membangun komunikasi yang baik, terutama dalam konteks pembentukan citra positif institusinya dan pemerintah daerah secara umum, serta memiliki kemampuan untuk mempublikasikan program kegiatan dan hasil-hasil pembangunan kepada masyarakat luas.
Selanjutnya, Karimansyah menekankan peran aparatur bidang komunikasi dan informasi sangat strategis dalam membangun tata alir informasi yang baik untuk mencegah persoalan klasik yang kerab muncul seperti tidak sampainya informasi yang berasal pemerintah daerah kepada masyarakat maupun sebaliknya, sehingga jalinan informasi yang saling mengisi antara pemerintah daerah dan masyarakat diharapkan dapat menjadi bahan masukan yang berarti dalam membangun akuntabilitas pemerintahan.
Keberadaan aparatur yang mumpuni dalam menangani komunikasi dan informasi pada instansi pemerintah, menurut Kariman juga diharapkan mampu membangun hubungan yang baik dengan pers, jadikan pers sebagai teman yang saling membantu untuk mempublikasikan berbagai kegiatan yang ada di instansi saudara, dan jangan malah menjadikan pers sebagai musuh yang harus dihindari.
āAparatur yang memiliki kompetensi diharapkan mampu berperan dalam menjalin komunikasi dan mengemas berbagai informasi yang dibutuhkan publikā, tukas Karimansyah.
Sementara itu, terkait dengan pelatihan yang diselenggarakan bagi aparatur bidang komunikai dan informasi, Kabag Humas Pemkab Aceh Tengah, Drs. Windi Darsa, MM, mengatakan pelatihan tersebut ditujukan guna mewujudkan aparatur kehumasan yang profesional, handal, serta mampu menjawab berbagai tantangan di masa yang akan dating. āPelatihan yang diselenggarakan adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan kualitas aparatur dalam melaksanakan tugas kehumasan pemerintahā, imbuhnya
Windi menambahkan, kegiatan pelatihan berlangung dua hari dan berakhir pada Kamis (12/7) itu, mengikutkan sejumlah 65 orang peserta, yang berasal dari segenap SKPK dilingkungan Ā Pemkab Aceh Tengah, dengan materi yang diberikan mencakup teknik penulisan berita dan manajemen redaksi;Ā public speakingĀ danĀ media relation; analisa media danĀ counter issue;Ā dan lika-liku kehumasan serta implementasi UU KIP dan penyelesaian sengketa.
āMateri diisi oleh Narasumber diantaranya, Yarmen Dinamika, Pimred Harian Serambi Indonesia, kemudian Azhari,Ā wartawanĀ senior dari Lembaga Kantor Berita Antara Banda Aceh, selanjutnya Plt. Kepala LPP RRI Takengon, Eddy Ivan dan Kepala Bagian Humas Pemkab Aceh Tengahā, demikian jelas Windi. (SP/red.03)
