Padangpanjang | Lintas Gayo – Matrikulasi Mahasiswa baru Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang program Pengkajian dan penciptaan Seni ditutup oleh Pembantu Rektor I bidang Akademik Drs. Zulhelman, M.Hum. di Gedung Pascasarjana ISI Padangpanjang, Minggu (2/9/2012).
Dr. Rosta Minawati Ketua Prodi Pascasarjana mengatakan kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar, ini semua berkat kerja sama dan kerja keras peserta mengikuti kegiatan ini. “Semoga apa yang dilaksanakan selama tiga hari ini dapat menjadi bekal untuk mengikuti perkuliahan selanjutnya” katanya.
Amrizal salah seorang peserta asal Pekan Baru, mengungkapkan sangat senang dengan kegiatan matrikulasi ini yang dilaksankan selama tiga hari, baik dari segi materi, pemateri yang merupakan pakar-pakar dan juga agenda kegiatannya.
“Semoga ilmu yang kami dapat hari ini dapat kami sampaikan dan diterpakan di daerah masing-masing,” ungkapnya.
Drs. Zulhelman, M.Hum Pembantu Rektor I menjelaskan setelah matrikulasi ini semoga peserta atau mahasiswa baru Pascasarjana ISI Padangpanjang dapat menjalankan kuliahnya dengan baik. Walaupun ada beberapa mahasiswa dari Pekanbaru yang harus pulang balik untuk mengikuti perkuliahan, supaya itu tidak menjadi kendala dalam proses perkuliahan” Jelasnya.
Zulhelman menambahakan manfaatkanlah ilmu ini sebaik-baiknya, pihak kampus telah mengusahakan pemateri matrikulasi ini semaksimal mungkin, baik guru besar dari luar yang ahli dibidangnya maupun guru besar dan doktor dari lembaga sendiri. Kemudian pematri ini juga nanti akan menjadi dosen-dosen yang mengajar di Pascasarjana ISI Padangpanjang.
Sebelum acara penutupan materi terkhir disampaikan Dr. Febri Yulika, S.Ag., M.Hum. (Doktor Falsafah ISI Padangpanjang, alumnus UGM Yogyakarta) judul materi Seni dan Filsafat Ilmu.
Dr. Febri dalam materinya lebih menekankan bagaimana sebuah karya seni yang diciptakan itu memiliki filosofi yang tinggi yang dapat dipahami oleh masyarakat umum, bukan sekedar penampilan atau coretan dalam lukis.
Untuk memproleh hal tersebut ia mengatakan sebelum mengkaji dan menciptakan karya seorang pengkaji atau seniman harus memahami dan menguasai secara mendalam objek karya yang akan dikaji dan diciptakan. Baik itu penguasaan objek material maupun objek formal, dan jangan dicampur aduk antara keduanya.(SP/Ansar Salihin/red.04)