Takengen | Lintas Gayo—Konfrensi pertama Internasional Kerajaan Linge Gayo 2012 sedunia yang diadakan World Gayonese Asosiation (WGA) akan dilangsungkan di Kedah Darul Aman Malaysia di awal Oktober.
Salman Yoga, salah seorang pemateri pada Konfrensi ini dengan judul makalah , Reje Linge ke-19 dan Perannya dalam Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan RI, kepada Lintas Gayo , Jum’at ( 28/9) menjelaskan, konfrensi ini didakan untuk melihat gayo kedepan lebih jernih dari berbagai sudut. Dari zaman prasejarah hingga dunia modern”, kata Salman.
37 orang pemateri dipastikan ikut mengisi konfrensi ini. Mereka , rinci Salman berasal dari berbagai pemangku kepentingan serta akademisi, termasuk pakar prasejarah dari Balai Arkeologi Medan, Ketut Wiradnyana. Ketut akan menyampaikan makalahnya yang berjudul , Pre historical cultures and setting identity of gayo community.
Sementara Sabela Gayo dari Universitas Utara Malaysia, menyajikan materi, Pengakuan Pemerintah Aceh terhadap masyarakat gayo sebagai penduduk asli Aceh. Menurut Salman, konfrensi ini merupakan gebrakan pertama masyarakat gayo di level Internasional.
Konfrensi ini digagas lima orang anggota pengurus WGA yang sekarang ini sedang melakukan studi di luar negeri. “WGA memiliki banyak perwakilan di dunia, seperti, Belanda, Inggris, Australia, Amerika , Thailand, Malaysia dan sejumlah negara lainnya”, ungkap Salman.
Salman yang juga perwakilan WGA Aceh berharap Gubernur , Aceh Doto Zaini, sebagai refresentasi pemerintah Aceh diharapkan hadir dan memberi materi pada konfrensi strategis itu. “Konfrensi inisudah digagas sejak tiga gubernur Aceh sebelumnya untuk dilakukan di Aceh. Tapi tidak mendapat respon sehingga dilakukan di luar negeri”, sebut Salman.
Konfrensi yang akan berlangsung selama dua hari , tanggal 7-8 Oktober, diperkirakan dihadiri oleh puluhan peserta dari empat kabupaten berpenduduk gayo di Aceh. Pemerintah empat kabupaten pedalaman di Aceh, lanjut Salman, belum memberikan konfirmasi akan hadir sebagai peserta atau pemberi makalah.
Namun para mahasiswa gayo seluruh dunia diperkirakan akan tiba pada tanggal 5 oktober nanti. Sementara para pemateri yang terdiri dari seniman, akademisi dan pakar sejarah akan tiba tanggal 6 oktober di Kedah Malaysia.
“Panitia akan menanggung semua konsumsi dan akomodasi peserta selama di Malaysia”, papar Salman. Sementara ongkos PP ditanggung peserta. Untuk melaksanakan konfrensi Internasional masyarakat gayo ini, WGA bekerjasama dengan Gayo Institute yang telah menggagas acara ini sejak dua tahun lalu (Win RB)
Maaf boleh-boleh saja melakukan konfrensi, pengalaman saya mungkin bisa di ambil hikmahnya, dulu pernah diadakan confrency aceh sedunia.. salah satu pesertanya menteri Kom Info, peserta dari australi, amerika, eropa, malaysia dll, tujuan dari confrenci itu hanya untuk memberi recomendasi ke pemerintah indonesia, satu yang saya usulkan saat itu, menjadikan Aceh Tengah sebagai kota pelajar, seluruh perguruan tinggi di aceh pindah ke Takengon. tapi hasilnya nol, artinya harus di pastikan tujuan dari confrensi tersebut, untuk apa, untuk siapa, dan jika hasilnya nantinya hanya untuk kenangan dan dokumentasi saja.. alangkah ruginya…. tetapi jikalau hasilnya nanti memberi perubahan bagi etnis Gayo khususnya Alhamdulillah itu yang kita doakan dan kita dukung bersama. Amin.