Takengon | Lintas Gayo – Sebelum mahasiswa turun langsung ke lapangan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Pengembangan Pengabdian Masyarakat (KKN-PPM) terlebih dahulu mahasiswa diberi pembekalan selama 2 hari, kata Koordinator Lapangan (Korlap) KKN-PPM Fakultas Teknik Universitas Gajah Putih Takengon, Zulfikar Ahmad, Minggu (09/03/2013) di Aula Serbaguna FT UGP.
Dikatakannya, pihaknya ingin ada perbedaan antara pelaksanaan KKN-PPM yang telah dilakukan sebelumnya dengan kali ini.
“Sebelumnya KKN-PPM, mahasiswa terjun ke masyarakat untuk bekerja sama dengn mereka, tapi sekarang kita ingin perbedaan, mahasiswa lah yang bekerja untuk masyarakat, hal ini merupakan yang diinginkan Dikti untuk pelaksanaan KKN-PPM”, kata Zulfikar Ahmad.
Untuk itu, diperlukan pembekalan yang cukup kepada mahasiswa yang nantinya terjun langsung ke masyarakat.
“Pelaksanaannya dimulai dari tanggal 8 April 2013 sampai dengan 6 Mei 2013 yang disebar ke-15 titik diseputaran Kecamatan Bintang yang berbatasan langsung dengan Danau Lut Tawar, kali ini FT UGP mengikutkan sebanyak 176 mahasiswa”, lanjutnya.
Zulfikar juga menambahkan, diantara program-program yang telah disusun sebagai pelaksanaan KKN-PPM oleh masyarakat, nantinya bertujuan untuk menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat terhadap kelestarian dari Danaun Lut Tawar sendiri.
“Salah satu program kami adalah masalah penanganan sampah di DLT, dimana nantinya mahasiswa akan bekerja memberikan bimbingan bagaimana tata cara pengolahan sampah menjadi barang ekonomis, hal ini diharapkan masyarakat tidak lagi membuang sampah ke danau, karena telah bisa dijual”, tutur Zulfikar.
Bekerja Sama dengan FORMI
Selain program-program itu, Zulfikar menambahkan bahwa pihaknya juga bekerjasama dengan Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Aceh Tengah untuk memberikan penjelasan tentang permainan rakyat di Gayo.
“Kita telah bekerjasama dengan FORMI Aceh Tengah, untuk memberikan pengarahan tentang permainan rakyat Gayo, dan FORMI yang diwakili oleh sekretarisnya memaparkan permainan rakyat beserta teknis permainannya”, imbuhnya.
Permainan rakyat ini nantinya akan diperlombakan setiap kampungnya di Pante Menye Kecamatan Bintang, dimana hal ini bertujuan untuk menjaga khazanah permainan rakyat Gayo yang telah mengakar.
“Kita akan ada perlombaan permainan rakyat disana, dimana mahasiswa terlebih dahulu harus tau teknis dan tata cara permainannya sehingga mereka bisa membimbing anak-anak di kampung yang mereka tinggali nanti, ini juga bertujuan mengalakkan kembali permainan rakyat yang semakin hari semakin tidak dikenal”, demikian Zulfikar Ahmad. (Darmawan Masri)