Takengen | Lintas Gayo- Hujan yang menguyur kota dingin Takengen dua hari ini, menambah rezeki yang tidak terduga bukan hanya untuk petani tetapi juga untuk para nelayan seputaran Danau Lut Tawar.
Kopi para petani yang hijau menjadi merah, para nelayan di Danau Lut Tawar juga mendapat hasil. Setelah lama kemarau, saat hujan, ternyata DAS Pesangan ada yang kebagian rejeki, salah satunya cek Keling. Dia membawa hasil buruan anaknya ke setiap pintu ruangan kantor setdakab, BKPP dan Sekretariat DPRK Aceh Tengah Tengah untuk di jual, Jum’at (21/2) pagi.
Hal yang paling menarik dan menjadi perhatian para PNS , adalah jenis ikan yang dia bawa, ikan sidat yang sangat susah didapat di Danau Lut Tawar. Bahasa latinnya Anguilla, tetapi di telinga orang Gayo lebih akrab dengan sebutan denung, dalam bahasa Aceh di sebut Ileh)
Hasil buruan anak Keling, yang mangkal di PT Aceh Tengah Kelaping ini, beratnya cukup lumanya, mencapai 50 Kg. Diungkapkan cek Keling, denung tersebut ditangkap anaknya dengan tombak ( serampang – Gayo) di seputaran aliran sungai Kampung Bale. Hewan yang mengandung lemak ini, dipotong- potong menjadi beberapa iris. Satu irisan denung ini ditawarnya dengan harga Rp. 200.000 .
Denung tersebut panjangnya lebih dari 1 meter dan ketika dipotong (diiris) mencapai 8 iris, otomatis bila laku terjual harganya mencapai Rp 1,6 juta. Rejeki yang tidak terduga, para PNS juga yang “rindu” dengan ikan langka ini, ada sebagian yang terpaksa membuka dompet, walau bulan sudah tua. (Zan-KG)