Takengen | Lintas Gayo – Besok, KIP Aceh Tengah sudah dilantik, sesuai undangan yang sudah disebar. Hiruk pikuk selama ini, cukup menyita energy, tenaga, pikiran dan dana, bahkan ada yang korban.Persoalan KIP Aceh Tengah nyaris menjadikan benturan fisik.
Tolak tarik dan ulur waktu, serta mempertahankan pendapat masing-masing itulah bagian dinamika selama ini. Aceh Tengah panas dingin, saat seharusnya perhatian lebih ditujukan kepada korban gempa agar cepat bangkit.
Kini, dengan adanya pelantikan KIP, semua pihak harus memiliki satu tujuan bagaimana mensejahtrakan rakyat, memikirkan nasib saudara kita yang tertimpa musibah gempa. Ke ara keda-kedi selama ini, ta so tanoh gemur ubun ken penyebue, so wih manut obon ken pembasohe. Kati mehne bersih.
Bupati Aceh Tengah Nasaruddin dalam penjelasan sebelumnya mengharapkan semua pihak membantu dan mengatasi persoalan yang dihadapi masyarakat daerah ini akibat gempa 2 Juli lalu. “ Salah bertegah benar berpapah sebagai mana diamanahkan orang tua kita secara turun temurun,” sebut Nas.
Bagaikan gayung bersambut, ketua DPRK Aceh Tengah Zulkarnain juga memberikan penjelasan yang sama. “ Sejarah masa lalu adalah dinamika di Aceh Tengah. Wajar dalam sebuah demokrasi ada perbedaan. Sekarang mari sama-sama kita bangun Gayo,” sebut Zul.
Ama (bupati) dan Ine (DPRK) sudah sepakat untuk menghilangkan perbedaan, demi pembangunan Aceh Tengah. Te makin biak sudere, serinen dengan, ke turah bahu membahu, karena ama dan ine nge pakat ku si jeroh. (Tim LG)