Aksi Perambahan Hutan Di Bener, 25.000 Kubik Kayu ‘Lewong’

Redelong | Lintas Gayo – Perambahan hutan lindung di Lenung Bulen Paya Rebol, Kec. Permata, Bener Meriah kian merajalela. Pasalnya, sejak lima bulan terakhir (Ferbruari-Mei 2014) tercatat luas kerusakan  hutan secara illegal  telah mencapai 170 hektare. Angka tersebut mengalami grafik signifikan sebesar 100 persen jika dibanding tahun sebelumnya (2013).

Hal itu diutarakan, Ahmad Ready Kadis Kehutanan dan Perkebunan Bener Meriah kepada Waspada Jum’at (23/5) di ruang kerjanya. Menurutnya, dari aksi penebangan kayu illegal ini, kerugian negara cukup besar. Bukan saja dari sesi lingkungan hidup, namun dari jumlah kayu yang diduga telah diolah oleh oknum tak bertanggungjawab untuk mengeruk keuntungan pribadi.

“Kerusakan hutan lindung di Paya Rebol sudah memasuki tahap mengkhawatirkan. Sekitar 170 hektar hutan telah musnah. Diduga sebanyak 25.000 kubik kayu dari hasil penebangan liar di sana telah hilang dan diperdagangkan secara ‘gelap’ oleh oknum tak bertanggungjawab,” jelasnya.

Aksi penebangan iligal itu, lanjutnya, selain telah merugikan negara dan merusak flora dan fauna didalamnya juga berimbas langsung terhadap warga setempat. Hal itu lantaran hutan Paya Rebol merupakan titik sumber mata air utama untuk mengairi seluruh sungai di daerah tersebut.

“Hutan lindung dimaksud merupakan hulu enam sungai yang tersebar di sini seperti; Wih Delung, Wih Konyel, Sedia Jadi, Bhatin Baru dan Arul Item. Artinya, keberadaannya hutan Paya Rebol sangatlah vital bagi rakyat. Dan bila aksi perambahan dibiarkan, tak menutup kemungkinan di masa mendatang, daerah ini terancam kekeringan, longsor maupun ancaman banjir bandang,” ujarnya.

Sementara mengantisifasi meluasnya aksi ‘pembantaian’ pohon di hutan lindung di negeri ‘merapi’ ini, khususnya di Lenung Bulen Paya Rebol, pihak Dinas Kehutanan setempat mengaku telah melakukan upaya penaggulangan. Diantaranya, melakukan razia rutin ketat,  menurunkan Polhut dan petugas Babinsa.

“Penempatan  petugas ini bertujuan untuk mengawasi secara penuh areal hutan Paya Rebol. Mereka mendapat tugas sip, bukan saja  siang, namun hingga malam. Diharap upaya ini dapat mengerem meluasnya  aksi perambahan atau perusakan belantara ,” kata Ahmad Ready. (cb09/Waspada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.