Takengen | Lintas Gayo– Kepala Dispenda Aceh Tengah, Syukurdin, mengakui aksi insiden terbakarnya pos retribus yang dibangun darurat di Kecamatan ketol, Aceh Tengah, Jumat (5/9/2014) ,malam. Namun dia menepis ada warga yang ditahan.
“Tidak ada masyarakat yang ditahan. Kami tadi malam duduk bersama beberapa wakil masyarakat bersama pak Waka, jadi bukan ditahan, namun memberikan keterangan,” jelas Syukurdin, ketika diminta Wartawan tanggapannya, Sabtu (6/9/2014).
Syukurdin tidak tahu pesis bagaimana kejadian pembakaran pos retribusi yang dibangun darurat paska gempa ini. Karena sebelum terbakar, wakil masyarakat dan petugas retribusi sedang duduk dengannya dikediaman kepala Dispenda ini, membahas permintaan masyarakat, sehubungan dengan kenaikan retribusi tebu.
“Saat itu masyarakat meminta bertemu dengan yang membuat peraturan tentang kenaikan retribusi dari Rp 100 ke Rp 200, namun setelah sosialisasi dijadikan Rp 150. Karena diminta bertemu petugas retribusi membawa wakil masyarakat ke kediaman saya,” sebutnya.
Saat akan dimulai pembahasan, pihaknya mendapat kabar, pos retribusi itu sudah dibakar. Bagaimana kronologisnya, Kadispenda itu tidak tahu persis. Setelah membahas dengan pihak keamanan, ahirnya semua pihak turun ke TPK.
“Kalau ada isu masyarakat ditahan itu tidak benar. Tidak ada yang ditahan. Saya akan melaporkan kasus ini kepada pimpinan secera resmi,” sebutnya. (LG011)