Takengen | Lintas Gayo– Dua ahli kopi asal Australia, mengunjungi SMP IT Az Zahra, Asir- Asir, Kecamatan Lut Tawar, Aceh Tengah. Di sela- sela kesibukanya, Zane Braun seorang ahli sensory analysis dan James Craig seorang roaster, menyempatkan diri berbincang bincang dengan murid SMP ini.
“Selaian bercerita tentang kopi, dua ahli kopi dari negeri Kangguru ini, ini memotisivasi murid, agar mau belajar bahasa Inggris dan membiasakan diri dengan bahasa internasional ini,” sebut salah seorang fasilitasi pertemuan itu, dari Permata Gayo cooperative.
Kedatangan James Craig dan Zane Braun didampingi importer asal Australia, Sumatera Coffee House, Mr. Ihsan. Lekaki asal Indonesia ini, sudah 15 tahun bermukim di Australia dan sudah menjadi warga negara Australia, demikian penjelasan, Kokowagayo cooperative, yang juga mendampingi kegiatan tersebut.
Sementara Hamzah Abdullah Akbar, big bos sumatera coffee house yang juga ayah dari seorang Hafiz Quran, kepada para murid SMT IT Az Zahra bercerita soal bagaimana dia sekolah dulu yang di awali dari tingkat SD hingga universitas dan pasca sarjana di Australia dan menetap serta menjadi pengusaha importer kopi di Australia.
Asma Ulhusna, salah satu guru SMP IT Az Zahra, selain memperkenal sekolah mereka kepada para ahli kopi ini, juga mengajak muridnya untuk memanfaatkan kesempatan itu guna membuka diri dan melihat peluang ke depan.
James Craig, bercerita kepada siswa, selain sebagai roaster, dia sangat mencintai kopi gayo dan dia sangat senang berada di Gayo. Gayo is very beautiful. Kepada para siswa James berpesan bahwa tidak ada keberhasilan secara keberuntungan. Semuanya diraih dengan kerja keras.
“Buktinya saya sendiri bekerja di mesin roasting yang penuh kebisingan selama kurang lebih 10 tahun, hingga saya bisa seperti sekarang ini dan bisa menjadi juara di negera saya. Lalu bagaimana kita bisa menuju keberhasilan? Ssalah satunya adalah dengan mencintai apa yang kita kerjakan dan masukan jiwa kita ke dalam pekerjaan,” sebut James.
“Pekerjaan itu harus dijiwai dan dicintai, apapun jenis pekerjaan bila dijiwai dan dicintai akan berhasil,” sebutnya yang kemudian melangsungkan tanya jawab dengan para murid ini.
Pada kesempatan yang sama, Zane Braun bercerita soal kegiatanya. Dulunya dia adalah seorang karyawan kantor, kemudian dia meninggalkan pekerjaanya menjadi petani kopi dan bambu di Australia. Alasannya agar dia lebih banyak memiliki waktu dengan keluarga, dan bisa lebih banyak berbuat untuk keluarganya, serta saling berbagi dengan orang lain terutama di bidang pertanian dan lingkungan. (rel)