Takengen |Lintas Gayo – Komunitas I Love Gayo, bukan hanya pamer baju dengan mengangkat marwah Gayo, berupa gambar tari guel, saman, kerawang dan ciri khas Gayo lainya. Namun bagi pemakai baju I Love Gayo merasa terpanggil untuk berbagi.
Hasil baju yang mereka pakai disumbangkan untuk Yayasan Kasih Sayang. Rasa kebersamaan itu dibangun dengan menyisakan hasil penjualan baju I Love Gayo. Baju dengan beragam motif itu dibeli oleh pecinta I Love Gayo, ternyata juga dinikmati oleh mereka yang kurang beruntung di dunia ini.
Keuntungan dari penjualan baju I Love Gayo ini diganti dengan sembako. Jumat (8/1/2016) usai salat Ashar, komunitas I Love Gayo dengan pakaian serba hitam bertulis I Love Gayo, mendatangi Yayasan Kasih Sayang.
Saat akan berangkat mengantar rasa kemanusian itu, ternyata masih ada pihak yang bersimpati untuk berbagi. “ Saya juga ikut menyumbang beras 5 zak,” sebut salah seorang hamba Allah yang duduk di WRB Coffe ketika menyiksakan komunitas I Love Gayo akan mengantarkan bantuan.
Bukan hanya itu, ternyata ada lagi yang menyumbang mie instan, gula. Semua pemberian ihlas secara spontan itu diantar langsung diseerahkan Win Ruhdi Bathin,( WRB Coffe) yang dipercayakan sebagai koordinator.
Ada tetesan air mata ketika rasa kebersamaan itu diserahkan oleh komunitas I Love Gayo. “ Inilah keadaan kami, dengan segala kelebihan dan kekurangan yang diberikan Allah. Kami beruaha bangkit walau hidup kami berbeda dengan mayoritas manusia lainya yang masih lengkap dalam keluarga,” sebut ibu pimpinan yayasan Kasih Sayang Ibu Paya Tumpi.
Menyaksikan yatim piatu dan mereka yang kekuraangan di yayasan itu, membuat komunitas I Love Gayo, menitikan air mata. Walau yang mengantar bantuan kemanusian itu semuanya laki-laki dengan tubuh yang relatif tegap, namun mereka tak mampu menyembunyikan rasa yang ada di dalam hatinya. Wajah mereka berbinar, pelupuk mata mereka ada tetesan air bening diringi mata yang sedikit memerah.
“Semoga dengan bantuan kami yang tidak seberapa ini, ada pihak lainya yang terketuk hatinya untuk merasakan suka dan duka generasi penerus bangsa yang kini mendiami Yayasan Kasih Sayang,” sebut Ruhdi Bathin.
Tidak dapat dipungkuri, di dunia ini yatim piatu banyak menjadi tokoh dan menjadi panutan, semoga akan muncul tokoh rakyat, pantutan ummat dari yayasan ini, sebut Ruhdi Bathin (Zan.KG)