Takengen | Lintas Gayo : Ada yang menarik saat diadakannya Musyawarah Wilayah (Muswil) Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) di setiap wilayah. Yaitu kehadiran H.Bachirul Bahar atau lebih dikenal dengan nama H. Baba sebagai pedagang baju dan souvenir khas RAPI. Pekerjaan ini telah dilakoninya sejak tahun 2006, 3 tahun setelah ia bergabung sebagai anggota RAPI di Wilayah Depok. Selain menjadi anggota RAPI, ia juga menjadi anggota Organisasi Amatir Radio (ORARI).
H.Baba merupakan warga asli Depok. Mengenal wilayah Aceh sejak ia bekerja di PT.KKA Lhokseumawe tahun 1985-2006. Ia salah seorang dari ribuan karyawan yang terkena PHK 5 tahun silam.
Sejak di PHK ia membuka toko sablon dan bordiran baju atau souvenir lainnya di Kota Banda Aceh. Darah Minangnya kemudian melihat peluang besar menjadi pedagang keliling pada kegiatan 3 tahunan Muswil RAPI dan ORARI. Omzet yang didapatnya berkisar 5-10 juta per event di tiap kabupatennya.
Kini H.Baba telah memiliki seorang karyawan yang juga asli Depok dan telah mengikutinya mengelilingi kabupaten/kota madya di Aceh.
“Kecuali Kabupaten Simeulue, Gayo Lues dan Aceh Tenggara, yang lainnya telah saya datangi dengan mengendarai mobil pribadi”, ujarnya riang saat ditemui di Posko Sekretariat Muswil II RAPI ZW, Jalan Yos Sudarso, Komplek Hotel Merlin, Paya Ilang, Kecamatan Bebesen, Kamis (26/05).
H.Baba mengaku sangat senang dengan pekerjaannya sebagai pedagang keliling, selain dapat bersilaturahmi dengan anggota RAPI dan ORARI di berbagai wilayah, ia juga dapat mengetahui kebudayaan di daerah setempat.
“Untuk menjadi pedagang keliling seperti saya ini tidak sulit, asalkan tekun, kreatif, jujur, dan mudah beradaptasi dengan penduduk di wilayah yang dituju. Karena kebiasaan dan kabudayaan tiap daerah tentunya berbeda-beda”, pungkasnya. (yy/ru)