Kampung di pinggir Danau Lot Tawar, Aceh Tengah sukses mengelola sampah menjadi rupiah. Keberhasilan itu, membuat para kepala desa dari Aceh Selatan harus “mencuri” ilmu dari Kampung Lot Kala Kebayakan, Aceh Tengah.
Tiga puluh peserta yang tergabung dalam forum kepala desa sekecamatan Samadua, Aceh Tengah, bukan hanya melihat bagaimana warga Lot Kala Kebayakan menuai rupiah dari sampah, namun mereka belajar bagaimana mengelola dana desa, dimana di kampung pingir danau ini, penggunaan uang desanya sangat baik.
Kaderi, ketua rombongan forum ini, saat ditanya Lintasgayo.com mengatakan, selama ini mereka mengetahui bahwa kampung Lot kala Kecamatan Kebayakan telah berhasil mengelola sampah menjadi barang berguna. Demikian dengan kesehatan gratis, serta pengelolaan anggaran.
“Kami tertarik dengan program kampung Lot Kala, sejauh ini mereka berhasil mengelola sampah sehingga bernilai rupiah,” kata Kaderi, Selasa (16/1). Rombongan dari Aceh Selatan ini mengetahui bahwa ada kampung yang sukses mengelola sampah menjadi rupiah, setelah mendengar dari beberapa kepala desa lainya di Aceh.
“Kami berpikir, untuk apa kami study banding keluar Aceh bila di Aceh sendiri ada contoh yang harus kita dukung dan kembangkan, untuk kemajuan masyarakat Aceh secara umum,” sebut ketua tim forum ini.
Selain persoalan sampah, mereka juga mempelajari terkait pengelolaan dana desa di kampung Lot Kala Kebayakan yang transparan. Sehingga tidak menimbulkan gejolak di masyarakat. Pengelolaan dana desanya sangat baik, terbuka untuk kepentingan masyarakat umum.
Reje kampung Lot Kala, Kecamatan Kebayakan, Kurnia Gading mengatakan, pihaknya sama sekali tidak menduga bahwa kedatangan saudara-saudara dari kabupaten Aceh selatan kecamatan Samadua.
“Kami sangat berterimakasih, atas kunjungan kawan-kawan kepala desa dari Samadua, kabupaten Aceh Selatan. Kunjungan ini sangat bermakna sekali bagi kami warga Lot Kala serta Aceh Tengah, umumnya,” kata kurnia.
Dari catatan media ini, Kampung Lot Kala memang sudah berhasil mengelola sampah warga menjadi sampah yang bermanfaa. Selain dijual menuai rupiah, sampah kering di sana juga dijadikan bahan kerajinan tangan yang dikelola oleh ibu –ibu PKK. ( Irwan Yoga- Kayu Kul).