Banda Aceh | LintasGayo.com – Rakyat Aceh pernah berjasa kepada pemerintah Indonesia, dengan membelikan pesawat pertama sebagai cikal bakal berdirinya PT Garuda Indonesia.
Selasa (27/2), Aksi Cepat Tanggap/ACT Aceh menyambangi kediaman salah seorang pelaku sejarah yang hingga detik ini masih menyimpan baik, bukti obligasi sebagai donatur pembelian pesawat Seulawah 001.
Nyak Sandang namanya, salah seorang warga Gampong Lhuet, Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya yang kini berusia 91 tahun.
Nyak Sandang atau akrab disapa Ayah oleh warga Gampong ini sehari-hari hanya beraktifitas dirumah. Tak ada kesibukan lain diluar seiring kondisi fisiknya yang kian sepuh.
Ketika tim ACT Aceh menyambanginya, Ayah sedang duduk santai di depan rumah bersama sang istri.
Begitu tiba, tim disambut ramah sang anak yang tinggal bersebelahan dengan rumah Nyak Sandang. Tak ada reaksi apa-apa dari Nyak Sandang, beliau hanya diam sambil gerakan kepala ke kiri dan ke kanan secara perlahan, mencari tahu siapa yang datang.
Ya, penglihatan Nyak Sandang jadi gelap total sejak puluhan tahun silam akibat mengidap katarak. Yang jelas, operasi tahap pertama pada salah satu matanya gagal. Atas inisiatif bersama, pihak keluarga tidak mengizinkan untuk operasi pada mata sebelahnya lagi.
Namun dibalik kekurangan tersebut, Nyak Sandang punya semangat 45 dalam bercerita. Termasuk kisah bagaimana dulu ia bersama ribuan warga Kecamatan Lamno pergi ke lapangan Masjid Lamno untuk bertemu gubernur Aceh, Tgk. H. Daud Bere’euh, atau Ayah memanggilnya dengan sebutan Abu Daod.
Gubernur Aceh yang pertama tersebut datang ke Lamno setelah sebelumnya bertemu dengan Soekarno di Banda Aceh. Dihadapan kumpulan saudagar Aceh waktu itu, Soekarno dengan iba sambil bercucuran air mata meminta rakyat Aceh mau gotong royong menyumbangkan hartanya agar Indonesia bisa punya pesawat.(Sumber:act.id)