Kutacane| Lintasgayo.com –
Menjelang tahun 2019, dan akan berakhirnya Tahun 2018, guyuran hujan pada Senin siang sampai malam, membuat Daerah Aliran Sungai ( DAS ) Kali Bulan Kutacane – Aceh Tenggara kembali meluap, yang menyebabkan pemukiman warga di Puluhan Kampung yang berada diwilayah Daerah Aliran Sungai terendam air dengan ketinggian yang luar biasa pada senin malam 31/12/2018
Menurut keterangan dari kepala pelaksana BPBD kabupaten Aceh Tenggara Ramisin, mengatakan bahwa ada 29 Kampung yang tersebar dibeberapa Kecamatan di Aceh Tenggara terendam banjir, akibat meluapnya air Kali Bulan malam ini, bahkan akibat luapan sungai kali bulan ini, dua jembatan juga ikut ambruk, yaitu jembatan dibelakang kantor DPRK setempat dan jembatan Lawe Bekung.
Pada Saat ini dinas BPBD sudah menurunkan 7 unit alat berat jenis beko dan 1 unit alat berat pemecah batu, untuk perbaikan tanggul yang jebol dan jembatan putus akibat banjir, Terlebih material dua jembatan yang putus itu, masih berada disungai, akibatnya aliran sungai kali bulan tertahan dan meluap ke pemukiman warga.
Sampai saat ini alat berat terus bekerja untuk mengambil material jembatan yang masih berada disungai dengan harapan bisa memperlancar aliran sungai dan mengurangi luapan air, hingga saat ini pihaknya belum bisa memastikan, berapa banyak rumah warga yang rusak dan terendam air, akibat meluapnya sungai Kali Bulan.
Kemudian kediaman daripada warga masih terendam air, sehingga belum bisa memastikan jumlah data korban, Terlebih banjir ini datangnya berturut-turut Kendati demikian, data yang bisa diberikan untuk saat ini kata Ramisin, yakni jumlah Desa yang terendam banjir sebanyak 29 Kampung yang tersebar dari beberapa Kecamatan, diantaranya, Kecamatan Badar, Babussalam, Lawe Bulan, Bambel, Lawe Sumur, Semadam, Lawe Sigala dan Kecamatan Bukit Tusam.
Sementara Forkopimda dengan BPBD, Dinas sosial, TNI/polri, sudah menyiapkan dapur umum untuk para pengungsi di empat titik lokasi, berhubung sampai saat ini air masih terus menggenangi pemukiman warga di puluhan Kampung, termasuk terendamnya jalan-jalan antar kecamatan dan jalan protocol yang ada.(Putra ?andala/JIP)