Takengon | Lintas Gayo ā Dari hasil pengembangan penyidikan jajaran kepolisian Resor Aceh Tengah, motif pembunuhan dengan 3 orang korban satu keluarga yang terjadi Jumāat (28/11) lalu mulai terungkap dan tersangka pelakunya juga bukan 3 orang.
Seperti diberitakan Lintas Gayo sebelumnya, motifnya adalah curhat dari tersangka Srd kepada korban Iskandar ditanggapi sinis dan berujung dengan pembunuhan dengan korban Iskandar, Lasiem dan Ayun Sundari.
Disampaikan Kapolres Aceh Tengah, AKBP Edwin Rachmat Adikusumo dihadapan sejumlah wartawan, Kamis (3/11), fakta terbaru terkait aksi pembantaian itu, telah diakui tersangka secara rinci kepada pihak kepolisian.
Awalnya, kedatangan tersangka Srd kerumah korban Iskandar Kamis (27/10) malam, sekitar pukul 20.00 WIB berniat hendak mengadu (curhat) tentang kondisi keluarganya karena antara tersangka sudah cukup dekat dengan korban. Srd yang baru bercerai dengan istrinya, mulanya hanya ingin menyampaikan keluh kesahnya kepada abang angkatnya Iskandar sambil bekerja di bengkel las milik korban.
Namun saat sedang bercerita antara tersangka dengan korban, Iskandar yang merupakan korban pembataian itu, menanggapi sinis pengaduan tersangka Srd. Bahkan sempat mengeluarkan kata-kata yang bernada menyudutkan keluarga tersangka.
āKarena keluarganya merasa dihina oleh korban, membuat tersangka Srd kalap dan memukul korban mengunakan martil beberapa kali di bagian kepala hingga terkapar,ā ungkap AKBP Edwin Rachmat Adikusumo yang didampingi Wakapolres Kompol Nono Suryanto.
Setelah tersangka memukul korban dengan martil, lanjut Kapolres ini, tidak serta merta tersangka membunuh istri korban Lasiem dan anaknya Ayun Sundari yang saat Ā itu sedang tertidur.
Bahkan Lasiem sempat menanyakan kepada tersangka apa yang sedang terjadi di bengkel las miliknya. āTidak lama setelah memukul Iskandar dengan martil, tersangka Srd masuk lagi kedalam kerumah dengan mengusung parang dan membacok Lasiem di dapur rumah korban serta menghabisi Ayun Sundari yang ketika itu sedang tidur di kamarnya,ā jelas Edwin mengutip pengakuan tersangka.
Tak hanya sampai disitu, tambah Edwin Rachmat Adikusumo, usai membantai istri dan putri korban, tersangka Srd kembali menuju bengkel las untuk melihat Iskandar yang ketika itu terbujur dalam kondisi sekarat diatas potongan besi namun belum meninggal.
Melihat Iskandar masih bernyawa, Srd yang telah kalap kembali menghujamkan parang ke bagian kepala korban hingga tewas. āUsai menghabisi nyawa satu keluarga itu, tersangka Srd sempat mengobrak-abrik rumah korban. Bahkan merogoh kantong Iskandar yang terkapar diatas besi untuk mengambil sejumlah uang dan kunci sepeda motor,ā kata Edwin lagi.
Menurut Kapolres, diperkirakan eksekusi dilakukan oleh tersangka terhadap satu keluarga itu, terjadi Jumat (28/10) dini hari, sekitar pukul 00.30 WIB. Karena tersangka ini, mendatangi rumah korban Kamis (27/10) malam sekira pukul 20.00 WIB.
āUsai membunuh Iskandar dan dua anggota keluarganya, diakui tersangka sepeda motor milik korban ia bawa lari kearah Gegarang Jagong. Dan barang bukti senjata tajam jenis parang dibuang tersangka ini kedalam sumur sementara martil yang digunakan untuk menghabisi Iskandar dibuang didalam parit tetapi belum bisa ditemukan sampai sekarang,ā papar Kapolres Aceh Tengah ini. (Windjanur)