Bener Lampahan | Lintas Gayo – Dataran tinggi Gayo, khususnya Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah ternyata kekurangan produksi jagung.
Hal ini dibuktikan dengan sulitnya pedagang jagung bakar yang beroperasi di lokasi pemandian air panas Bener Lampahan Kecamatan Timang Gajah Kabupaten Bener Meriah memperoleh bahan dagangannya tersebut sehingga harus mendatangkannya dari kabupaten lain.
Wawan misalnya, salah seorang diantara banyak pedagang yang ditemui Lintas Gayo mengatakan dalam sehari mampu menghabiskan 20-40 tungkul jagung. “Terlebih lagi pada hari Sabtu dan Minggu, dapat menjual diatas 50 tungkul jagung,” kata Wawan, Senin (21/11)
Ditambahkan Wawan, sejak berdirinya lokasi pemandian iar panas di Bener Lampahan tersebut penjualan jagung bakar setiap harinya terus bertambah. Akibatnya pesediaan jangung di Aceh Tengah dan Bener Meriah tidak mampu untuk memenuhi permintaan konsumen, sehingga para pedagang harus meng-order jagung dari luar Kabupaten Aceh Tengah danBener Meriah.
Dijelaskan Wawan jagung yang dibeli dari agen, dalam satu tungkul seharga Rp.1500. Sedangkan jagung bakar yang jual kepada pembeli, per-tungkul-nya seharga Rp 2500 hingga Rp 5000, tergantung ukurannya.
Dalam sehari terkadang Wawan dapat meraup keuntungan hingga Rp 30 ribu. “Bila hari besar seperti Idul Adha dan hari libur sekolah lebih dari Rp.500 ribu perhari,” jelas pemuda yang juga masih menimba ilmu di salah satu perguruan di Aceh Tengah itu. (sn/03)