Takengon | Lintas Gayo – Permainan tradisional Gayo berupa Catur Kule (Catur Harimau-red:Gayo) ternyata masih dikenal dan dimainkan oleh warga Gayo Kabupaten Aceh Tengah. Seperti di komplek pengolahan biji kopi Arabika Gayo Koperasi Baitul Qiradh (KBQ) Baburrayan yang terletak di Weh Nareh Kecamatan Pegasing. Saat beristirahat, dua orang karyawan Koperasi ini biasa mengisi waktu dengan bermain Catur Kule, Senin 14 Mei 2012.
Menurut salah seorang warga Gelelungi yang bekerja di Koperasi tersebut, Jasri, dirinya dan rekan-rekan kerap mengisi waktu luang saat beristirahat dengan bermain Catur Kule.
“Permainan tradisional Gayo ini dimainkan oleh dua orang, satu sisi memainkan 2 anak catur Kule (harimau-red) dan satu lagi memainkan 81 anak catur Kaming (kambing-red),” kata Jasri.
Kule berupaya memakan Kaming dan dan sebaliknya Kaming berupaya mempersempit ruang gerak Kule hingga tidak bisa bergerak atau melangkah lagi.
Dalam aturan mainnya, Kule memakan Kaming hanya bisa berjumlah 1, 3, 5 dan 7 buah dengan cara melangkahi Kaming jika ada ruang akibat kelengahan pemain dari sisi Kaming.
Kaming terus berupaya mempersempit gerak Kule hingga tidak bisa berbuat apa-apa setelah tersudut atau terkurung hingga tidak ada ruang, atau titik yang bisa ditempati.
“Media permainan ini berupa papan, atau kertas yang diberi garis bersilang-silang. Titik persilangan garis-garis tersebut adalah titik yang dibolehkan ditempati anak catur, baik Kule ataupun Kaming,” pungkas Jasri.
FORMI Aceh Tengah Gali dan Kembangkan Permainan Tradisional Gayo
Sementara itu, secara terpisah salah seorang pengurus Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Kabupaten Aceh Tengah, Azani menyatakan sangat merespon positif masih dikenalnya permainan tradisional Gayo tersebut.
“Kita dari Formi yang dibentuk pertengahan 2011 lalu terus menggali dan mengembangkan olahraga yang pernah dan masih ada di Tanoh Gayo, salahsatunya Catur Kule,” kata Azani.
Lebih jauh dijelaskan, tahun 2011 lalu Formi Aceh Tengah telah melakukan perlombaan Gasing Gayo di Lapangan Gapendes Gelelungi Pegasing yang diikuti ratusan siswa sekolah Dasar (SD).
“Tahun ini rencananya kita juga adakan perlombaan Gasing dan sejumlah permainan tardisional Gayo lainnya dengan peserta dari seluruh Kabupaten Aceh Tengah yang tempatnya akan dipusatkan di seputar Danau Lut Tawar,” ungkap Azani.
Kegiatan tersebut, lanjutnya, akan bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Aceh Tengah dan dikemas dalam rangkaian kegiatan persiapan Festival Danau Lut Tawar 2013. (Kha A Zaghlul/red.03)