Atlit dan Pelatih PON Asal Aceh Tengah Minim Perhatian

Takengen | Lintas Gayo – Atlit Aceh Tengah yang mewakili Aceh ke PON Riau sejauh ini belum mendapat perhatian  serius dari Pemerintah Aceh Tengah. Bahkan terkesan pihak bersangkutan tutup mata dengan pretasi olahraga yang  diberikan atlet untuk daerah penghasil kopi arabika Gayo ini.

Saat di jumpai Lintas Gayo Jum’at (11/5) lalu, atlit pencak silat Syahru Mubarak di Takengen mengatakan kami sangat membutuhkan do’a dan motivasi seluruh masyarakat Aceh khususnya Masyarakat Aceh Tengah untuk meraih hasil yang terbaik di PON nantinya.Dia katakan, sampai kini perhatian Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah belum ada sama sekali,  baik moril maupun matrial. Bahkan bagi kami  atlit yang sedang mengikuti Pelatda PON di Banda Aceh.

Hal senada  disampaikan Ridwan, melalui kawat telepon menjawab Lintas  Gayo, dari lokasi Platda di Banda Aceh, dia katakan, minimnya perhatian daerah (Pemda Aceh Tengah-red) bagi sejumlah atlet berprestasi dan berjuang dibidang olahraga  saat ini dikhawatirkan menciutkan semangat atlet yang lolos hingga ke-PON.
“Harusnya dengan lolosnya kami sebagai atlet PON, ada kebanggaan tersendiri bagi  Aceh Tengah. Karena tak mudah untuk lolos  ke ajang seperti PON ini. Namun, saat ini jangankan membantu kekurangan kami sebagai atlit, menanyakan kabar saja pihak bersangkutan belum pernah kami dengar,” ucapnya.
Terpisah, pelatih Kempo Aceh Tengah Edy Saputra mengatakan sangat iri dengan pemerintah Kabupaten lain yang ada di Aceh yang sangat mendukung atlitnya yang ikut serta dalam Pelatda PON. Dimana mereka  kerap mengadakan silaturahmi dan mendukung materi sebagai motivasi atletnya. Sehingga berbagai prestasi bisa ditunjukan atletnya.
”Kami juga berupaya menunjukan prestasi yang terbaik untuk aceh dan juga daerah ini. Namun adanya perhatian berbeda dari Pemda Aceh Tengah atau KONI dan Disbudparpora membuat kami tidak tau harus berbuat apa,” katanya.

Sementara saat ini  sebanyak 5 atlit Aceh Tengah dan  seorang pelatih yang mengikuti Pelatda di Banda Aceh berasal dari berbagai Cabor yakni pencak silat, Syahru Mubarak (25), taewondo Ridwan (27) dan Desi Julianti (21), ditambah atlit dari cabang bersepeda Syahrial Iman (19), Fitri Diana (17) serta pelatih kempo Edy Saputra (30).

Melihat keadaan atlet saat ini, diduga mereka sangat dianak tirikan. Sementara dilain pihak untuk cabang olahraga tradisional masyarakat Pemda telah menggembar–gemborkan perkembangan cabang olahraga berkuda, dimana khusus cabang berkuda ini Pemda Aceh Tengah telah memplotkan anggaran sebesar ratusan juta rupiah melalui APBK Aceh Tengah  2012.

Ironinya, sedang atlit yang mengharumkan nama ”Negeri Antara” ini belum dihiraukan sama sekali oleh pihak terkait. Padahal mereka yang berjuang dengan keringat  untuk olahraga di Gayo khususnya adalah anak manusia, bukan hewan tunggangan peliharaan.(Zan.KG/red.02)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.