Takengen | Lintas Gayo – Atlit Aceh Tengah yang mewakili Aceh ke PON Riau sejauh ini belum mendapat perhatian serius dari Pemerintah Aceh Tengah. Bahkan terkesan pihak bersangkutan tutup mata dengan pretasi olahraga yang diberikan atlet untuk daerah penghasil kopi arabika Gayo ini.
Saat di jumpai Lintas Gayo Jum’at (11/5) lalu, atlit pencak silat Syahru Mubarak di Takengen mengatakan kami sangat membutuhkan do’a dan motivasi seluruh masyarakat Aceh khususnya Masyarakat Aceh Tengah untuk meraih hasil yang terbaik di PON nantinya.Dia katakan, sampai kini perhatian Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah belum ada sama sekali, baik moril maupun matrial. Bahkan bagi kami atlit yang sedang mengikuti Pelatda PON di Banda Aceh.
Sementara saat ini sebanyak 5 atlit Aceh Tengah dan seorang pelatih yang mengikuti Pelatda di Banda Aceh berasal dari berbagai Cabor yakni pencak silat, Syahru Mubarak (25), taewondo Ridwan (27) dan Desi Julianti (21), ditambah atlit dari cabang bersepeda Syahrial Iman (19), Fitri Diana (17) serta pelatih kempo Edy Saputra (30).
Melihat keadaan atlet saat ini, diduga mereka sangat dianak tirikan. Sementara dilain pihak untuk cabang olahraga tradisional masyarakat Pemda telah menggembar–gemborkan perkembangan cabang olahraga berkuda, dimana khusus cabang berkuda ini Pemda Aceh Tengah telah memplotkan anggaran sebesar ratusan juta rupiah melalui APBK Aceh Tengah 2012.
Ironinya, sedang atlit yang mengharumkan nama ”Negeri Antara” ini belum dihiraukan sama sekali oleh pihak terkait. Padahal mereka yang berjuang dengan keringat untuk olahraga di Gayo khususnya adalah anak manusia, bukan hewan tunggangan peliharaan.(Zan.KG/red.02)