Redelong | Info Lintas Gayo : Orang nomor satu dijajaran kepolisian Aceh, Kapolda Aceh Irjen Pol. Drs. H. Iskandar Hasan, SH.,MH., dalam kunjungannya ke Kabupaten Bener Meriah (25/2) meminta seluruh lapisan masyarakat untuk melawan narkoba. Karena narkoba adalah musuh nomor satu yang harus dilawan.
Dijelaskan Kapolda, penjajahan saat ini adalah melalui narkoba karena akan merusak saraf otak dan mempengaruhi cara pikir penggunanya, “kalau kena narkoba tidak bisa berpikir”, ujar Kapolda. Dibaratkan, bahwa pohon yang daunnya layu akan menjadikan pohon tersebut mati. Oleh sebab itu jangan pernah memulai untuk mencoba narkoba.
Disampaikan Kapolda dihadapan ratusan undangan yang memadati halaman rumah dinas Bupati Bener Meriah, bahwa perjudian, pencurian sepeda motor, narkoba, sabu-sabu, ganja adalah dampak negatif dari kemajuan suatu daerah. Dengan berkembangnya daerah maka perekonomian kian membaik sehingga masyarakat telah dimudahkan dalam berbagai hal, sehingga peredaran narkoba juga semakin sulit terkontrol. Oleh sebab itu, dampak dari kemajuan daerah tersebut harus dikembalikan kepada ajaran agama dengan meningkatkan keimanan, “kembalikan ke ajaran agama kita”,ujar Kapolda Aceh yang berasal dari Lubuk Linggau dihadapan Muspida plus dan seluruh unsur masyarakat Bener Meriah.
Untuk mengantisipasi maraknya penguna narkoba di Bener Meriah Kapolda meminta dukungan semua pihak supaya pemberantasan narkoba ditingkatkan, agar tidak ada import narkoba dari daerah pesisir yang dianggap peredaran narkobanya sangat tinggi di Aceh. Seperti kabupaten Bireuen yang 60-70% penghuni hotel prodeonya adalah narkobaisme. “Akan banyak korban-korban kalau tidak hati-hati, bisa jadi import dari Bireun akan banyak” tambah mantan Kapolres Aceh Utara tersebut yang mendapat laporan bahwa daerah pesisir merupakan daerah strategis peredaran narkoba di Aceh.
2011 Tahun strategis
Dengan akan diselenggarakannya pemilihan kepala daerah (pemilu kada) Aceh tahun 2011, akan menentukan maju mundurnya daerah. Apabila terjadi kericuhan dan konflik berarti suatu kemunduran Aceh, dan berdampak kepada larinya para investor yang tidak mendapatkan rasa aman. Diharapkan para politikus bisa saling menghargai dalam pentas pemilu kada 2011 dan tidak menggunakan kekerasan karena tidak ada berkah yang diujungnya memakai tindak kekerasan. “gunakan hati nurani dalam menentukan kebenaran dan siapa yang harus kita pilih” harap Kapolda.
Sebagai antisipasi tindak kekerasan maupun intimidasi dalam pemilu kada 2011 di Aceh, Kapolda Aceh mengharapkan kepada masyarakat yang masih menyimpan senjata maupun senjata rakitan untuk dapat merelakan dan mengiklaskannya untuk menyerahkan senjata, baik melalui Polres mapun langsung ke Polda. “saya himbau, diserahkan melalui siapa saja, tidak akan saya proses secara hukum. Kalau tidak diserahkan akan saya tindak sesuai hukum yang berlaku” pungkasnya.(wyra)