Ekspedisi Lintas Gayo dari Pining Hingga Lukup Bagian 1

 

 

 

 

 

 

Ekspedisi Lintas Gayo Bagian 1

SIANG menjelang sore itu, jam menunjukan pukul 15.00 WIB, tim ekspedisi Lintas Gayo menyusuri perdalaman Aceh mulai dari Pining di Kabupaten Gayo Lues hingga Lukup Serbajadi, Aceh Timur.

Tim ini terdiri dari AlFazri, Konadi Adhani, Shalihin Putra dan M. Zhahri, berangkat dari Aceh Tengah pada Sabtu (25/08/2012) dengan menggunakan satu unit roda empat dan 2 unit roda dua.

Setelah menempuh perjalanan darat kurang lebih 8 jam dari kota Takengon, akhirnya kru ekpedisi 1 Lintas Gayo tiba di kota Gayo Lues pada pukul 22:00 wib. Sungguh sebuah perjalanan yang melelahkan, karena kondisi jalan ke Gayo Lues  sangat memprihatinkan, dengan kondisi jalan berlubang dan rusak, sehingga menyebabkan perjalanan kami terhambat di tambah lagi hujan deras mengguyur hutan Ise-ise dikawasan perbatasan Aceh Tengah dan Gayo Lues.

Perjalanan yang mengerikan hujan deras juga berkabut, bebatuan kerikil, berlobang, jalan rusak, kayu yang tumbang, longsor, tanjakan menjadi pemandangan yang kami rasakan sepanjang jalan menuju Gayo Lues.

Perhentian pertama kami adalah Cafe Puja Kesuma tepat di depan Pendopo Gayo Lues yang berdekatan dengan Masjid Asal. Masjid yang terletak di tengah-tengah Kota Gayo Lues, para kru exspedisi 1 Lintas Gayo sempat mengikuti acara “Panggung Harmoni Gayo Lues, katakan Gayo dengan Karya”. Acara ini di adakan oleh Lembaga Budaya Seribu Bukit (LBSB), kru exspidisi hanya sempat melihat penampilan Ervan ceh kul membawakan lagu solonya, juga penampilan band Laskar Gayo.

Namun hujan masih mengguyur kota ini, tak sanggup lagi rasanya untuk berdiri mengikuti acara yang di adakan Lembaga Budaya Seribu Bukit, kami putuskan untuk istirahat di Kampung Jawa di rumah salah satu sahabat yang tadinya menyambut kedatangan kami ia juga pernah menjadi wartawan disalah satu media lokal.

Hari Pertama di Gayo Lues Menyenangkan

Ke esokan harinya, setelah sarapan pagi, kru ekpedisi fokus berkeliling di Gayo Lues, pertama berkunjung kerumah web master media Online Lintas Gayo Salihin Putra  di kampung Rikit Dekat yang sangat berkesan.

Menjelang siang kru ekpedisi di ajak Salihin Putra untuk mengunjungi tempat pariwisata Lut Kucak lebih dikenal dengan nama Berawang Lopah tempat pariwisata di Kecamatan Blang kejeren. Jam menunjukkan pukul 15:00 wib kru ekpedisi bergerak pulang menuju Kota Blangkejeren.

Sepanjang jalan Desa Peparik Gaib penjual menyapa kami singah-singah (mampir-mampir) penjual mengajak kami untuk berhenti menyicipi nenas manis, Peparik Gaib yang terkenal dengan nenasnya, tidak kami lewatkan untuk mencicipi manisnya, harganya pun tidak terlalu mahal antara Rp.8000 sampai dengan Rp. 10.000 perbuahnya, rasanya manis tidak jauh berbeda dengan nenas Pegasing yang ada di Aceh Tengah.

Perjalanan kami lanjutkan menuju kaki Gunung Lauser tepat di daerah kampung Kedah butuh waktu 30 menit perjalanan, dingin dan berkabut menjadi penambah pemandangan indah, merasakan suasana damai dan tenang ingin rasanya berlama-lama di puncak Kedah, namun waktu menjelang magrib kami beranjak bergerak menuju kembali ke kediaman Salihin Putra, malam pun menyapa pembahasan agenda perjalanan pun dilanjutkan.(Muhammad Zhahri)

Baca Juga:

Ekspedisi Lintas Gayo Bagian 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.