JAKARTA : Pemilihan Putri Kopi Indonesia 2011 pada 15-18 April 2011 akan melibatkan wakil-wakil dari 14 provinsi sebagai produsen maupun konsumen kopi terbesar di Tanah Air.
“Para finalis yang terpilih sebagai Putri Kopi Indonesia 2011 nantinya akan mewakili Indonesia ikut dalam ajang Pemilihan Putri Kopi Dunia atau World Queen of Coffee di Kolombia, Amerika Selatan Mei mendatang,” ungkap kata Rudy J Pesik, ketua Yayasan Indonesia Kebanggaanku, kemarin.
Menurut Rudy , kegiatan ini mendapat dukungan dari Direktorat Jendral pemasaran Kemenbudpar, para gubernur, Kadin dan mitra-mitra lainnya karena bertujuan untuk menggalakkan pencitraan negara sebagai salah satu produsen kopi terbaik di dunia.
“Indonesia belum pernah mengirimkan kontestan ke ajang lomba pemilihan Qorld Quuen of coffee , jadi inilah yang pertama kalinya dan kami bertekad langsung menang. Kebetulan pihak peneyelenggara sendiri di Kolumbia juga pro-aktif mengajak RI ikut berpartisipasi,” tambahnya.
Berbeda dengan ajang lomba putri kecantikan lainnya, maka peserta pemilihan putri kopi sejagad ini tentunya harus menguasai semua hal yang berhubungan dengan kopi mulai dari cara penanaman, jenis hingga industri hulu dan hilirnya.
“Oleh karena itu 14 finalis yang akan berlaga di tingkat nasional April mendatang layaknya ajang Indonesia Mencari Bakat dan sudah diseleksi ketat di daerah asalny,” kata Lisa Ayodhia, Presdir Mitra Enterprise, pelaksana kegiatan tersebut.
Menurut dia, daerah penghasil kopi di Indonesia banyak, namun hanya 14 provinsi yang mampu menghasilkan kopi terbaik. DKI-Jakarta meskipun bukan produsen tapi mewakili konsumen terbesar dari produk kopi sehingga tetap mengirimkan wakilnya masing-masing dua orang, » tambah Lisa.
Keempat belas provinsi yang berpartisipasi dalam ajang pemilihan Putri Kopi Indonesia 2011 adalah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jogjakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan dan Papua.
Mien R Uno, salah satu juri mengatakan untuk pemilihan Putri Kopi Indonesia ini para finalis akan dibekali dengan berbagai pelatihan kepribadian dan cara berkomunikasi yang baik dengan bahasa Inggris yang fasih.
“Pokoknya kami serius mempersiapkan pemenang pertama untuk ikut lomba di tingkat internasional yang memenuhi tinggi badan, kepribadian dan kecerdasan termasuk dalam hal kopi Indonesia,” tuturnya.
Melalui penyelenggaraan pemilihan Putri Kopi Indonesia ini diharapkan juga membangunkan kesadaran publik bahwa melalui kopi kita dapat mempromosikan Indonesis ke mancanegara seperti halnya batik sebagai warisan budaya Indonesia yang diakui dunia. Di samping juga mendorong perkembangan industri kopi dalam negri.
Dirjen pemasaran Kemenbudpar Sapta Nirwandar mengatakan Indonesia selama ini berkutat pada eksportir biji kopi, citranya bukan sebagai penghasil produk kopi sehingga kopi asal Indonesia meskipun berkualitas tinggi seperti kopi Luwak tapi kurang dikenal.
“Kalau kita dari jaman penjajahan Belanda dulu sudah mampu mengolah produk kopi tentu petani hidupnya sekarang sudah makmur. Menguasai industri hilir yang membuat tempat-tempat minum kopi asing justru berkembang pesat di Indonesia,” ungkap Sapta.(htr)
Sumber : www.bisnis.com