Takengon | Lintas Gayo – Pasca berakhirnya Pekan Olah Raga Nasional (PON) ke XVIII di Riau, telah meninggalkan kesan tersendiri bagi para atlit di Aceh Tengah. Beberapa atlit Gayo berhasil meraih mendali bagi kontingen Propinsi Aceh.
Syahru Mubarak peraih Perunggu, cabang Pencak Silat. Ridwan peraih perunggu cabang Taekwondo, beserta atlit lainnya; Desi Julianti, Munawir, Iwan Rahmat, termasuk Edi Syahputra pelatih Kempo Aceh yang seorang atlitnya berhasil meraih emas.
Dengan keberhasilan tersebut, para atlit berinisiatif menggelar acara sederhana atas kegetiran selama berlatih, kegigihan seorang atlit, untuk menjadi juara yang berakhir dengan mendapatkan mendali dan mengharumkan nama daerah.
“Kita berdoa dan bersyukur, atas atlit kita yang telah berhasil pada PON di Riau. Mudah-mudahan, adik-adik yang belum berhasil dan sedang berlatih, nantinya dapat meraih kemenangan di ajang selanjutnya,” kata Abadi pelatih silat saat membuka acara di gedung KONI Aceh Tengah, Sabtu (6/10) malam.
Meski dilaksanakan di kantor Koni Aceh Tengah, namun tidak terlihat pejabat maupun pimpinan, KONI Aceh Tengah di acara syukuran tersebut.
Dalam kesederhanaan, tidak ada makanan special disuguhkan bagi undangan. Bukan minuman mahal yang diteguk, dan tidak ada schedule acara tertulis. Para hadiran yang hadir sebahagian hanya berpakaian sehari-hari, namun sebagian anak muda tampak mengenakan pakaian yang bertuliskan Tarung Derajat, yang tidak mengurangi akan makna syukuran itu.
Usai berdoa, yang dipimpin Tengku Muhajirin, sebagai ucapan rasa syukur kehadirat Allah SWT, para atlit yang berhasil meraih medali, menyalami seluruh hadirin di ruangan. Sebagai bentuk rasa terima kasih dan dukungan yang diberikan segenap kolega dan masyarakat Aceh Tengah pada umumnya.
Diakhir acara, undangan yang didominasi atlit-atlit muda Gayo disuguhkan masakan ikan mujahir dengan nasi yang sudah terbungkus. “Ini bukan makan nasi, tapi makan ikan,” kata seorang undangan sambil menatap satu kuali penuh berisi ikan mujahir. (SP)