Wapres Bank Dunia: Aceh Cetak Kemajuan Rekonstruksi Pascabencana

Banda Aceh | Lintas Gayo  – Wakil Presiden Bank Dunia untuk Kawasan Asia Timur dan Pasifik, Pamela Cox, menyaksikan capaian luar biasa yang berhasil diraih dalam upaya rekonstruksi sejak tsunami  2004 saat melakukan kunjungan  ke beberapa proyek Multi Donor Fund (MDF) untuk Aceh dan Nias.

“Aceh telah berhasil mencetak kemajuan yang sangat menggembirakan dalam upaya rekonstruksi pascabencana,” ujar Pamela. “Capaian-capaian ini membuktikan betapa pentingnya kepemimpinan pemerintah, partisipasi aktif dari masyarakat dan dukungan para pemangku kepentingan,” ujarnya sebelum meninggalkan Banda Aceh, Rabu (14/11/2012).

“Dua hari ini, saya merasa mendapat kehormatan karena menyaksikan sendiri bagaimana dana US$655 juta yang disumbangkan oleh 15 donor telah diterjemahkan menjadi  hasil-hasil nyata di lapangan,” katanya.

Pamela mengunjungi kawasan pemukiman yang dibangun oleh proyek rekonstruksi perumahan berbasis masyarakat di Banda Aceh. Dia juga menyaksikan infrastruktur besar yang dibangun dengan dana MDF, termasuk jalan akses baru kota Banda Aceh dan TPA regional di kabupaten Aceh Besar.

Di Aceh Jaya, Pamela mengunjungi petani-petani yang menerima manfaat dari proyek pemulihan mata pencaharian dan sebuah proyek pelestarian hutan yang telah melindungi keanekaragaman hayati Aceh yang kaya selama masa rekonstruksi.

“Pendekatan yang menyeluruh dan bertahap dalam proses pemulihan, mulai dari pembangunan infrastruktur dan perumahan hingga mata pencaharian serta peningkatan kapasitas bagi pemerintah dan masyarakat setempat terbukti merupakan strategi yang efektif. Aceh tak hanya berhasil bangkit dari bencana yang dahsyat, Aceh juga telah meletakkan landasan yang kuat bagi pembangunan jangka panjang di masa depan,” tambah Pamela.

Kunjungan Pamela ke Aceh ini merupakan kelanjutan dari partisipasinya pada konferensi internasional bertajuk Pembelajaran dari Pengalaman Indonesia dalam Rekonstruksi dan Kesiapsiagaan Bencana di Jakarta pada tanggal 12 November. Konferensi tersebut menandai penutupan program Multi Donor Fund (MDF) dan Java Reconstruction Fund (JRF). Acara ini menarik sekitar 500 peserta termasuk para petinggi dari negara-negara rawan bencana, seperti Jepang, Pakistan, dan Haiti, serta dihadiri oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

“Pengalaman Indonesia telah membantu dalam meningkatkan ketangguhannya terhadap bencana. Namun, tak kalah pentingnya adalah bagaimana pengalaman tersebut juga dapat digunakan untuk membantu upaya tanggap bencana di Indonesia maupun di belahan dunia lain,” ujar Stefan Koeberle, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia. “Dunia dapat belajar dari pengalaman Indonesia.”

Manager MDF/JRF Shamima Khan menggarisbawahi betapa Indonesia telah berhasil membentuk sebuah badan pengetahuan yang cukup signifikan dari MDF dan JRF. Indonesia telah merasakan manfaat dari kemurahhatian dan dukungan dari berbagai penjuru dunia.

“Kini, Indonesia berada dalam posisi yang kuat untuk memberikan sesuatu yang sangat bernilai bagi dunia—berbagi pembelajaran dari pengalamannya, mulai dari infrastruktur hingga peningkatan kapasitas dan keterlibatan perempuan,” ujar Khan.(SP/red.04)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.