Takengon | Lintas Gayo – Konsulat Aceh Tengah Pesantren Raudhatun Hasanah Medan, mengadakan pagelaran seni untuk wilayah Aceh di Bale Pendari Takengon, Senin (14/01).
Acara yang diadakan setiap tahun secara bergilir di provinsi Aceh ini menurut Sekretaris Pondok Pesantren Raudhatun Hasanah konsulat Aceh, Purnawira Dadeh adalah ajang pembuktian kepada wali murid bahwa santri pesantren tidak hanya bisa menguasai ilmu agama, tapi sanrtri juga bisa memberikan keseimbangan hidup (life balance) antara ilmu agama, sains dan seni.
Kepala Dinas Syari’at Islam Kabupaten Aceh Tengah, Drs. M. Saleh Syama’un yang hadir membuka acara dalam sambutannya bergarap Pesantern Modern Raudhatun Hasanah bisa didirikan di kawasan Aceh Tengah juga.
Selain itu, Kadis ini juga menegaskan tidak ada kata malu bagi luliusan pesantren, karena seyogyanya lulusan santri pesantren adalah lulusan yang lebih diunggulkan karena dapat menguasai ilmu agama dan dunia, itu merupakan keseimbangan hidup yang layak diacungi jempol.
Turut hadir dalam acara tersebut tokoh masyarakat Aceh Tengah, Drs. H. Mahmud Ibrahim. Acara pegelaran seni ini menampilkan aksi-aksi kreatif santri Raudhatun Hasanah, diantaranya, Tari kreasi Gayo, tari Saman Aceh.
Selanjutnya ada pidato bahasa Gayo yang dibawakan oleh santriwati asal Takengon bernama Nadia, Pidato bahasa Arab dan Bahasa Indonesia, Pagelaran Drama dan Vocal Group, serta banyak aksi seni lainnya.
Moderator acara juga di isi oleh tiga orang santri, ketiganya membawakan acara dengan tiga bahasa, Arab, Inggris dan Indonesia. Acara diramaikan oleh para wali santri dari seluruh wilayah Aceh dan juga para undangan dari instansi-instansi pemerintah diseputaran Aceh Tengah dan Bener Meriah.(Rizqi Murti/red.03)