Sebuku Kebun Kopi
Bapak, apa yang engkau minum pagi ini,
ku dengar kebun kopi kita terbakar?
Dan harapanmu melayang ke awan
seperti mendung kelam yang gelap,
seperti kopi pagiku di perantauan
yang tak pernah selezat kasih sayangmu?
Ibu, apa yang akan kau jual pagi ini
di pasar ketika musim bunga kopi tiba?
Sedangkan ladangmu hanya tinggal arang,
dibakar oleh perang yang tak berjiwa.
Di kebun kopi kita yang murung ini,
kita telah berkabung sekian lama
karena harga kehidupan kita
telah dirampas senjata kaum durjana.
CI, 14 Oktober ā12.
Sebuah Impian di Los Palos
Ā Xanana Gusmao
Kau pernah bermimpi
Tentang rumah mungil yang tenang
Di Los Palos yang hijau
Diantara ladang kopi dan jagung
Sambil melukis dedaunan
Dan mengenangkan masa silam
Yang gemuruh dan angkuh.
Namun kau terjaga,
Dan terus saja terjaga
Oleh suara dan bau mesiu
Yang tak pernah mau sirna
Dan kau terus terjaga
Oleh waktu yang merenggut
Tak pernah lagi sempat bermimpi.
Banda Aceh, Oktober 2006.
Yang terbunuh kesunyian
Ā
Bayangkan kau terlempar jauh
Diantara pokok-pokok sunyi
Gemerisik, desir dan angin mati
Membeku di titik nadir bumi.
Kau memburu semua kenangan
Semua bayangan dan harapan
Yang kau tangkap atau kau tinggalkan
Berlabuh dalam secangkir kopi pagi.
Lalu kau bayangkan ladang kopi
Serta beberapa anak nakal,
Yang pernah ngompol bersama
Dan juga sebuah lagu cinta.
Tapi tidak. Ternyata tidak juga.
Tak ada yang kuasa berbagi
Karena kenangan dan kesunyian
Telah bersekutu untuk membunuhmu.
22-02-ā08, Hyatsville, Maryland.
Ā
Lagu Sunyi Pagi Hari
Segelas kopi hangat buatan sendiri,
Aroma tembakau yang terbakar,
Dan suara pipit bercengkrama,
Dibalut kesunyian
tanpa celoteh anak-anak,
Juga suara ibunya,
Di sisa subuh yang hening ini.
Mungkin bukan sebuah pagi yang kering,
Tapi aku butuh sebuah percakapan,
Pertanda perayaan kehidupan,
Sungguh, aku merindukan kalian.
CI, 13-Oktober ā12
Wiratmadinata adalah adalah salah seorang penyair penting Aceh yang lahir di Takengon pada tanggl 29 Juli 1968. Selain sebagai aktivis yang cukup berpengaruh ia juga adalah peraih jura baca puisi beberapa kali ditingkat nasional. Buku tunggalnya yang sudah terbit adalah āAku Agam Dengan 99 Namaā Banda Aceh, 2007. Suami dari Ai dan ayah dari Miracle ini adalah alumni CIDCM (Centre for International Development and Conflict Management)-University of Maryland, USA. Saat ini; Ketua Badan Pengurus Koalisi NGO-HAM Aceh.
Puisi-puisi karya Wiratmadinata diatas dinyatakan berhak menjadi nominator karya yang akan dimuat dalam Buku Antologi Puisi āSecangkir Kopiā terbitan The Gayo Institute (TGI) yang dieditori oleh Fikar W Eda dan Salman Yoga S.