Naskah “Atu Belah Mencari Batu” akan Tampil di Surabaya

Dimas Dewi Pertiwi Teater Reje Linge Takengon Dalam Naskah Kembali Ketungku 2006. foto Doc. TRL
Dimas Dewi Pertiwi Teater Reje Linge Takengon Dalam Naskah Kembali Ketungku 2006. foto Doc. TRL

 

Banda Aceh | Lintas Gayo – Teater Rongsokan IAIN Ar-Raniry hari selasa 5/2/2012 bertolak ke surabaya dari bandara Sultan Iskandar muda untuk mengikuti ajang festival teater terbesar tingkat mahasiswa Se-Indonesia di Jawa Timur yang diselenggarakan oleh Teater Tiang Alit kampus Institut Sepuluh November Surabaya. Acara tersebut akan di gelar dari tanggal 8–14 Februari 2012 di gedung Graha Sepuluh November ITS Surabaya.

Para aktor dan kru pendukung pementasan dilepas secara resmi oleh rektorat di aula ruang biro rektor. “jadilah seniman yang hormat dengan tata aturan mahasiswa, berawal dari mahasiswa kalian akan menjadi seniman. Tingkatkan kreatifitas teater daerah di Surabaya, bawa nama baik dan jaga adat Aceh”, kata Drs. Sofyan Ibrahim, MAg pembantu rektor III.

Naskah “Atu Belah Mencari Batu”  adalah karya Azhadi Akbar yang mengangkat cerita legenda dari Aceh Tengah menjadi pilihan untuk dipentaskan. Menariknya pertunjukan ini adalah pada muatan lokal kedaerahan yang kental di balut dengan konsep demistifikasi yang dijamain bakal membuat penonton serasa hidup pada zaman tempodoeloe. Mustafa kamal sebagai sutradara mengatakan “Keseluruhan aksi panggung dikemas dengan gaya gimnastik dan akrobatik untuk menambah kesegaran imajinasi penonton”.

Untuk lolos Festamsio VI sendiri melalui proses seleksi yang sangat ketat dan kompetitif, karena diikuti oleh kelompok teater dari berbagai universitas seluruh Indonesia, namun setelah dikurasi oleh teaterwan profesional seperti Rahman Sabur, Cok Sawitri, O’onk Fathurrahman, dan Jose Rizal Manua maka terpilihlah 20 group yang berhak mengikuti kompetisi ini, salah satunya adalah Teater Rongsokan.

Kepada Lintas Gayo Tejo, salah seorang anggota Teater Ronsokan mengatakan latihan berlangsung selama 5 bulan. Ia mengaku banyak kendala yang dihadapi terutama masalah finansial dan transportasi, hampir tak jadi berangkat, tapi semua bisa teratasi, aku Mulia Mardi yang bertindak sebagai pimpinan produksi dalam garapan ini dengan optimis bisa jadi terbaik dan membawa nama harum kampus.

Selain pementasan, Festival Teater Mahasiswa Nasional (FESTAMASIO VI) yang menjadi event dua tahunan bagi insan seni kampus ini akan diisi dengan berbagai kegiatan menarik lainnya seperti: karnaval budaya, rembug festamasio, pasar seni dan pameran karya, city tour, malam anugrah, workshop keaktoran, penyutradaraan, artistik panggung, tata musik, tata rias  dan tata cahaya. Penguatan silaturrahmi menjadi tujuan utama dalam event ini. Atas dasar kesepakatan bersama dan pertimbangan khusus juga akan menetapkan penyelenggara festamasio berikutnya.

“UKM-KTM RONGSOKAN” bukan hanya akan mewakili kampus IAIN Ar-Raniry ke  tingkat nasional melainkan juga mewakili Aceh secara umum ke ajang festival teater mahasiswa nasional tersebut, maka kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk jadi yang terbaik diantara semua.” ujar Kamarullah sebagai ketua Rongsokan. Kamarullah beserta pegiat teater lain yang tergabung dalam Seuramo Tetaer Aceh (STA) yang merupakan wadah forum teater terbesar Aceh juga berharap Festamasio selanjutnya dilaksanakan di Aceh.

Para kru pendukung pementasa “Atu Belah Mencari Batu” dinataranya adalah Mulia Mardi (Pimpinan Produksi), Mustafa Kamal (Sutradara),  dengan para aktor Dendi, Putra, Nasir, Anshar, Ela, Husna dan Riski. Didukung Karul sebagai Penata Musik, Hilda Penata Rias dan Kostum, Mustafa Penata Cahaya dan Buyong dibidang Dokumentasi. (LG-007)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.