Profesor Abubakar: Reje Linge Diharapkan Angkat Kembali Kearifan Lokal

Foto : nad.litbang.deptan.go.id
Foto : nad.litbang.deptan.go.id

Jakarta | Lintas Gayo – Tokoh masyarakat Gayo Lues yang sekarang menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Aceh, Profesor Abubakar Karim berharap munculnya Reje Linge ke-20 dapat mengangkat kearifan lokal, dan seharusnya usia berdirinya Reje Linge ikut di catat, bukan cuma Ulang Tahun Kota Takengon.

“Seharusnya usia Kerajaan Linge itu diketahui, itu penting untuk menguak sejarah Raja-raja di Aceh,” kata Abubakar Karim pada obrolan dengan lintas Gayo di Jakarta, Kamis 7 Februari 2013

Sejarah Gayo harus diteliti, dimulai dari Reje Linge, 6 Kejurun di Gayo, dan Reje-Reje Cik yang pernah berada di Gayo. “Itu penting, untuk mengangkat sejarah Gayo seutuhnya,” jelas Profesor Bakar.

Kata Profesor dari Unsyiah ini, cerita sejarah Gayo tersebut sebenarnya masih bisa dilihat dari syair-syair Didong lama yang bercerita soal itu. Apalagi Kabupaten Gayo ini dulunya satu, sehingga Kejurun ada dimana-mana, antara lain di Aceh Tengah ada 2, Gayo Lues 1, Aceh Tenggara 2, dan di Lokop Serbejadi ada 1.

“Ini sebaiknya biar ahlinya yang kaji, bukan saya,” kata Profesor.

Abubakar yang masih tetap berpenampilan sederhana ini menyebutkan juga kalau sejarah Gayo sudah tidak sampai pada generasi sekarang, termasuk filosofi seni di Gayo yang hebat dan mendidik.(Atia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.