LBSB Gelar Diskusi dan Bedah Buku Saman di Gayo Lues

Diskusi Saman.(Lintas Gayo | ist-Saniman)
Diskusi Saman.(Lintas Gayo | ist-Saniman)

Blangkejeren | Lintas Gayo – Lembaga Budaya Seribu Bukit (LBSB) Banda Aceh, Rabu (27-03-2013) menggelar acara diskusi tentang Tari Saman sekaligus pra bedah buku tari Saman karangan Drs.Ridwan Salam di Aula Gedung Rumah Makan Nusantara, Kota Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues.

Diskusi yang dimulai sejak pukul 09.00 sampai 14.00 WIB tersebut diikuti oleh 40 peserta yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari Seniman, Tokoh Adat dan Budayawan serta kalangan Akademisi Gayo Lues.

Tgk.Jemarin, S.Pdi, Pembina LBSB melalui Saniman salah satu pengurus lembaga tersebut mengungkapkan, tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk menyatukan pemikiran seniman-seniman Gayo Lues yang paham tentang Tari Saman dalam menyusun berbagai konsep dalam upaya pelestarian Saman.

“Diskusi ini digelar mengingat persepsi dan sejarah yang berkembang tentang tari Saman selama ini banyak yang melenceng bahkan melanggar hukum-hukum adat daerah asal tarian Saman itu sendiri,”ungkap Saniman melalui telefon selulernya sesaat setelah acara tersebut selesai.

Saniman mengaku, diskusi tersebut merupakan kegiatan LBSB kali pertama di Gayo Lues. Sebelumnya juga pernah digelar di Banda Aceh dan Aceh Besar bahkan di Jakarta.

“Lembaga kita sudah sering menggelar diskusi seperti ini, namun untuk di Gayo Lues baru pertama ini kita gelar sejak berdirinya LBSB 2 tahun yang lalu,” ujarnya.

Saniman berharap, dengan adanya kegiatan seperti ini dapat menjadi salah satu hal yang positif serta bermamfaat bagi dunia seni dan budaya khususnya seni Gayo, harap Saniman mengakhiri keterangannya.(Supri Ariu/red.04)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

3,627 comments

  1. Waaaahh.. Seruuu.. Kapan pak acara bedah buku nya diadakan?terbuka tuk umum kah? Jd pingin tau ttg SAMAN.. Moga Tari SAMAN bisa terus dilestarikan.. 🙂