Bintang | Lintas Gayo – Dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan, masyarakat seputar Danau Lut Tawar khususnya kecamatan Bintang mengajukan permintaan mobil sampah bisa beroperasi khusus di kecamatan tersebut dan seputar Danau Lut Tawar.
“Setahu saya, masyarakat sini tidak punya pilihan, sengaja atau tidak membuang sampah ke sungai-sungai yang airnya mengalir ke danau Lut Tawar,” kata Maulana, salah seorang pemuda warga Bintang, Minggu 28 April 2013.
Jikapun tidak ke sungai,timpalnya, kami berupaya membakarnya. Solusinya, menurut Maulana, adalah dengan dioperasikannya mobil pengangkut sampah di kawasan tersebut dan membangun Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Saya sangat risau, setiap hari saya saksikan warga membuang sampah ke sungai. Jangan salahkan masyarakat, mereka terpaksa dan ini tidak bisa dibiarkan jika ingin danau tetap lestari,” keluh Maulana.
Diakui Maulana, memang ada kontainer sampah di seputar danau, itupun hanya 2 unit di Lukup Penalam Peteri Ijo Kampung Dedalu dan di seputaran Loyang Peteri Pukes Kampung Mendale. Selebihnya tidak disediakan.
“Ini kebutuhan mendesak, jika pihak eksekutif dan legislatif sadar, pasti besokpun sudah ada kebijakan untuk ini,” pungkas Maulana. (Kha A Zaghlul)
Pak sudah saatnya menerapkan paadigma baru mengatasi sampah pak
Kalo yg bapak usulkan TPA ya tidak mungkin pak
TPA itu ddi buat untuk skala kabupaten pak
Dari segi perencanaan saja jumlah penduduk di kec.bintang tidak memenuhi pesyaratan pembangunan TPA
Tapi kalu truk pengangkut masih memungkinkan
Lebih baik lgi kalau yg bapak usulkan berupa TPS untuk program 3R
Jadi sampah bukan lgi musuh masyarakat pak tapi sampah bisa di proses oleh masyarakat dan mendatangkan keuntungan kepada masyarakat dengan hasil pemrosesan tersebut
Pak sudah saatnya menerapkan paadigma bau mengatasi sampah pak
Kalo yg bapak usulkan TPA ya tidak mungkin pak
TPA itu ddi buat untuk skala kabupaten pak
Dari segi perencanaan saja jumlah penduduk di kec.bintang tidak memenuhi pesyaratan pembangunan TPA
Tapi kalu truk pengangkut masih memungkinkan
Lebih baik lgi kalau yg bapak usulkan berupa TPS untuk program 3R
Jadi sampah bukan lgi musuh masyarakat pak tapi sampah bisa di proses oleh masyarakat dan mendatangkan keuntungan kepada masyarakat dengan hasil pemrosesan tersebut