Banda Aceh | Lintas Gayo : Puluhan mahasiswa melakukan aksi ke gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Senin (18/4) siang yang meminta pengesahan Qanun Calon Independen di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secepatnya. Mereka berasal dari berbagai kabupaten yang ada di Aceh, termasuk dari Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Dalam aksi tersebut, Muhammad Jair Ulim, selaku koordinator aksi langsung menyerahkan tuntutan yang berisi mendesak agar pihak DPRA segera mengesahkan Qanun Pemilukada Independen. Tuntutan tersebut diterima Sulaiman Abda, salah seorang Wakil Ketua di lembaga perwakilan rakyat Aceh tersebut.
Dikatakan Gunawan Tawar, koordinator mahasiswa dan pemuda dari Aceh Tengah, kegiatan tersebut bertujuan mendeklarasikan Barisan Muda Mahasiswa Aceh (BM2A). Kemudian mendesak DPRA segera mengesahkan qanun Pilkada Aceh. “Didaerah lain sudah disahkan kenapa di Aceh belum,”kata Gunawan yang datang dari Aceh Tengah bersama 49 orang lainnya
Menanggapi tuntutan para pengunjuk rasa, Sulaiman Abda terlihat merespon positif dengan berjanji bahwa pihaknya akan segera membahasnya. “Setelah selesai pembahasan anggaran kemarin, persoalan ini akan menjadi prioritas utama kami,” ucapnya berjanji.
Sementara itu, sejumlah peserta aksi yang datang dari Aceh Tengah mengaku kecewa dengan aksi tersebut, pasalnya semua yang harusnya dibahas bersama sudah diarahkan oleh panitia kegiatan tersebut.
Ayu asal Bener Meriah salah satunya, menuding panitia tidak jelas dengan schedule kegiatan. Tak ada diskusi awal dan semua sudah di arahkan oleh panitia, tanpa ada sesi menghimpun aspirasi kawan-kawan. Aksi ini juga disebut-sebut sebagai upaya mendukung salah satu calon Gubenur Aceh.
Ungkapan kekecewaan juga diucapkan Afrizal, yang mengaku sangat kecewa dengan pertemuan tersebut. Tak ada persamaan persepsi yang jelas sebagai dasar kami berangkat dari Tanoh Gayo untuk kegiatan ini.
“Sesungguhnya kami kesini selain terkait qanun calon independen juga dengan harapan ada tawaran yang bisa kami sampaikan diforum ini. Tapi tenyata tiba-tiba dari pihak panitia sudah mendukung bakal calon wakil Gubenur dari Pantai Barat Selatan, dan karenanya kami sangat kecewa,” kata Afrizal.
Di tambahkan oleh mantan sekretaris Komite Partai Rakyat Aceh ini, Pihaknya dari wilayah tengah bersikukuh harus ada tokoh dari wilayah tengah yang maju menjadi Wakil Gubenur Aceh. (miko)
Kian Hari Mahasiswa semakin hanyut terbawwa arus politik praktis, Bagaimana jadinya apabila Mahasiswa sudah lupa bahwa sebenarna posisi nya adalah independent???