Korban Gempa Menunggu Janji Pemerintah

Siapkan sekolah darurat: Ruang belajar darurat akibat amukan gempa di Gayo, sedang disiapkan demi lancarnya proses belajar mengajar. (Foto: Zoel Md)
Siapkan sekolah darurat: Ruang belajar darurat akibat amukan gempa di Gayo, sedang disiapkan demi lancarnya proses belajar mengajar. (Foto: Zoel Md)

Takengen | Lintas Gayo – Memasuki akhir minggu pertama Oktober 2013, para korban gempa Gayo ( Aceh Tengah dan Bener Meriah) masih menunggu janji yang disampaikan pemerintah untuk membantu mereka. Sampai dengan berita ini diturunkan, Sabtu , 5 Oktober 2013, korban belum menerima bantuan berupa dana cash for work (CFW) dan bantuan rumah yang hancur.

“Kita menunggu tim verifikasi dari BNPB yang dibantu tenaga ahli lokal, untuk melakukan verifikasi. Setelah dilakukan verifikasi baru dana cash por work disalurkan dan kemudian dilanjutkan dengan bantuan untuk kerusakan rumah,” sebut Subhan Sahara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tengah.

Untuk Aceh Tengah data yang diajukan ke BNBP ada 16.403 unit rumah rusak.  4.338 rusak berat, 3.187 rusak sedang dan  8.878 unit rusak ringan.  Jumlah yang diajukan ini akan diverifikasi tim yang dibentuk BNPB, sebutnya.

Untuk bantuan cash for work, setiap korban akan mendapatkan bantuan Rp 50 sehari. Untuk rusak berat dan sedang dihitung selama dua bulan, sementara rusak ringan akan mendapatkan bantuan selama sebulan.

Mengapa angka kerusakan itu bertambah?  Sebelumnya Aceh Tengah hanya mengajukan data 15.362 unit. Menurut Subhan, sebelumnya rumah korban gempa tidak rusak, atau hanya rusak ringan, namun dengan seringnya  gempa susulan, kondisinya berubah.

“Rumah yang dulunya retak-retak kecil saat awal gempa, berubah menjadi rusak sedang dan  berat. Kenaikan jumlah ini karena banyak gempa susulan. Dan mayoritas tambahan angka itu berasal dari seputaran kota Takengen,” sebut Subhan.

Untuk Bener Meriah,  menurut Mahyuddin, sekretaris BPBD, angkanya belum valid perlu diadakan verifikasi ulang. Dari hasil rapat koordinasi, data sementara kerusakan rumah di sana  mencapai 3.622 unit. Namun belum jelas klasifikasi kerusakannya.

Para korban gempa di Gayo, dijanjikan  selain mendapatkan bantuan berupa uang tunai, sesuai dengan klasifikasi kerusakan rumah, juga akan mendapatkan bantuan untuk perbaikan rumah.  Janji yang disampaikan BNPB  untuk rumah yang  rusak berat  Rp 40 juta ditambah Rp 20 juta dari Pemda Aceh ( rumah rusak berat mendapat Rp 60 juta). Rusak sedang Rp 20 juta dan diupayakan penambahannya oleh Pemda di lokasi musibah Rp 5 juta (rusak sedang mendapat Rp 25 juta)  dan  rusak ringan  tetap Rp 10 juta.

Para korban gempa sampai kini masih menunggu kapan realisasi janji yang disampaikan pemerintah ini. Sementara bantuan dan gaung musibah gempa ini semakin melemah. Namun para korban melakukan kegiatan untuk memperbaiki hidup sebatas kemampuan mereka. ( Fazri Gayo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.