Takengen – Lintas Gayo | Asal Linge Awal Serule, pepatah itulah yang sering kita dengar diucapkan oleh leluhur masyarakat Gayo, dalam artian bahwa Linge itulah daerah asal. Ironisnya daerah asal tetapi pembangunan sangat tertinggal dan jauh dari harapan.
Terisorilnya daerah itu dirasakan masyarakat mulai dari pembangunan sarana jalan, pendidikan, kesehatan dan sosial budaya. Contoh kasus bila disinggung menyangkut pendidikan, masyarakat Linge sedang dihadapi dengan suasana ‘duka’, karena sekolah dasar kebanggaan masyarakat Linge yaitu SDN 9 Linge sering tutup, bahkan siswa sering tidak mengikuti proses belajar mengajar. Hal ini sangat disesalkan oleh masyarakat setempat, belum lagi jika bicara mutu pendidikan.
Salah seorang warga Linge yang enggan disebut namanya kepada Lintas Gayo, Jum’at (17/1/2013), mengaku, sering mendapatkan informasi adanya keributan antar guru disekolah tersebut. “Sesama guru aja gak cocok bagaimana mau memperbaiki generasi,” ungkapnya.
Sumber tersebut juga menjelaskan, seorang kepala sekolah seharusnya memimpin dan mengatur sebaik mungkin demi kemajuan kualitas pendidikan peserta didik, tetapi faktanya kepala sekolah jarang berada ditempat dan sekolah kerap kali tutup.
“Kepala sekolah dan guru sering tidak datang, murid kewalahan belajar, kerap kali murid pulang dengan kecewa karena sekolah tidak ada guru,” jelas sumber itu.
Disebutkannya, masyarakat Linge yang prihatin dengan kondisi ini sudah pernah melakukan musyawarah beberapa waktu lalu. Pada akhirnya hasil musyawarah tersebut antara lain menyurati UPTD Kecamatan Linge untuk menyelesaikan masalah ini.
Masyarakat dan Wali Murid bahkan telah melakukan pertemuan dengan kepala Dinas Pendidikan Aceh Tengah untuk mendesak kepala dinas agar mengganti kepsek yang baru.
“Pak Kadis sudah berjanji akan direalisasikan selama seminggu sejak pertemuan itu, tetapi ini sudah hampir setengah bulan, tak ada perkembangan,” ujarnya bernada kecewa.
“Kami minta kepala sekolah SDN 9 Linge segera diganti. Penggantinya harus yang berkualitas, yang mengedepankan pendidikan siswa, kami tidak mau generasi ini bodoh karena masalah yang ada,” tegasnya.