Jakarta | Lintas Gayo – Tahun 2016 akan terjadi kesenjangan kemampuan teknologi informasi (TI) yang sangat signifikan pada 400 ribu pekerja profesional di Asia Pasifik. Para profesional yang ‘melek TI’ akan mendapat kesempatan yang lebih ketimbang mereka yang gagap teknologi alias gaptek.
Data tersebut berdasarkan penelitian dari IDC dengan tajuk ‘The Evolution of the Networking Skills Gap in Asia/Pacific’. IDC juga mengungkapkan, dengan gapteknya sebagian tenaga kerja tersebut membuat dua juta lapangan pekerjaan terkait teknologi informasi dan komunikasi belum terisi di seluruh dunia.
Perusahaan jaringan internet, Cisco, juga memprediksikan akan ada 50 miliar koneksi internet pada 2020 mendatang. Meningkat lima kali lipat dari saat ini yang baru 10 miliar koneksi internet. Dengan begitu, pekerjaan berbasis pengetahuan akan lebih menyebar di era yang didorong oleh Internet of Everything.
Menurut informasi yang berkembang, lapangan pekerjaan dunia nantinya akan berevolusi yang menuju pada teknologi dan internet. Untuk diketahui Internet of Everything adalah skema di mana segala sesuatunya akan berkaitan dengan internet. Entah itu dalam kehidupan sosial, pribadi, maupun pekerjaan. (Okezone)