Jakarta – Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan akan lebih realistis bila partainya berkoalisi dengan PDI Perjuangan dibandingkan dengan Partai Gerindra. Selain karena perolehan suara Golkar lebih tinggi dibanding Gerindra, kecenderungan koalisi bersama PDI Perjuangan juga didasarkan pada pernyataan dari Gerindra tentang kemungkinan koalisi tanpa Golkar.
Hal itu disampaikan oleh Bambang terkait menguatnya wacana kedekatan Golkar dan PDI Perjuangan. Bambang mengatakan, pernyataan yang disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo pada Jumat (9/5/2014) pekan lalu telah memperlihatkan bahwa Gerindra tidak tertarik berkoalisi dengan Golkar. Menurut Hashim, calon kuat pendamping Prabowo Subianto pada Pilpres 2014 adalah Hatta Rajasa. Adik kandung Prabowo itu juga menyebutkan bahwa dua kali pertemuan antara Prabowo dan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie tidak membuahkan hasil indah.
“Statement adiknya Prabowo itu yang menyebabkan Golkar ke lain hati,” kata Bambang dalam wawancara di acara Kompas Petang, Selasa (13/5/2014).
Selain itu, kata Bambang, posisi Golkar yang meraih suara lebih banyak dibanding Gerindra juga menyebabkan peluang koalisi dengan PDI Perjuangan, yang meraih suara terbanyak, lebih menguntungkan bagi Golkar.
Hal yang sama disampaikan oleh Ketua DPP Partai Golkar, Indra J Piliang. Menurut dia, akan lebih baik jika Golkar memilih PDI Perjuangan dibanding Gerindra. “Partai Golkar tidak sedih-sedih amat kalau hanya menaruh kader sebagai cawapres di bawah capres PDI-P, kan Partai Golkar juara dua. Justru jadi nomor dua di partai juara tiga, itu jadi persoalan,” katanya.
Dalam pemilu legislatif, Golkar hanya kalah suara dari PDI Perjuangan. PDI Perjuangan memperoleh 18,95 persen suara nasional dan Golkar 14,75 persen. Adapun Partai Gerindra berada di urutan ketiga dengan 11,81 persen suara. (Kompas.com)