Takengen| Lintas Gayo– Sidang yang panas di DPRK Aceh Tengah, Selasa (18/11/2014) sejak pagi, berahir dengan dramatis. Fraksi Golkar dan Demokrat mundur dari arena pertarungan, pimpinan sidang yang dipegang Golkar (Muhsin Hasan) diserahkan kepada Zulkarnain dari Demokrat.
Nazaruddin Naldin membacakan sikap Fraksi Golkar menjelang magrib, kemudian disusul Amiruddin yang menyampaikan sikap Fraksi Demokrat. Dua fraksi ini yang sudah mempertahankan pendapat sejak awal sidang pembahasan tatib, ahirnya keluar.
Namun perbedaanya, Zulkarnain sebagai anggota dewan dari Demokrat tidak meninggalkan ruang sidang dan tetap memimpin persidangan. Berbeda dengan Mushin Hasan yang usai menyerahkan palu meninggalkan ruang persidangan.
“Karena Fraksi Golkar meminta saya juga untuk meninggalkan ruang persidangan ini, maka palu pimpinan sidang saya serahkan kepada wakil pimpinan sidang sementara,” sebut Muhsin Hasan. Palu itu diterima Zulkarnain.
“Secara fraksi saya hormati keputusan fraksi untuk meninggalkan ruang persidangan, namun secara pribadi saya punya hak. Saya akan tetap memimpin sidang DPRK,” sebut Zulkarnain. Palu pimpinan ahirnya dipegang Zul.
Selain Zulkarnain yang bertahan di ruang sidang walau fraksinya menyatakan mundur, jejaknya diikuti M. Nazar dan Ismail (Partai Aceh) dimana Nazar dan Ismail merupakan anggota fraksi Demokrat. Nazar dan Ismail tetap melanjutkan persidangan untuk menentukan pimpinan DPRK Aceh Tengah.
Apa persoalannya sehinggga dewan di Aceh Tengah ini terpecah? Bersambung. (LG013)
Berita Terkait: #DPRK Aceh Tengah