Ikut ADCSP 2014, Iwan Bahagia Produksi Film Dokumenter Kedua

Takengen | Lintas Gayo –Salah seorang sutradara “Perempuan Kopi “ Iwan Bahagia, yang berhasil meraih nominasi Film terbaik pada Aceh Documentary Competition (ADC) 2013, akan kembali menggarap film keduanya pada pertengahan Agustus mendatang.

Hal tersebut dikatakan Iwan, setelah pengumuman lima besar ide cerita terbaik Aceh Documentary Competition Special Project (ADCSP) 2014 baru-baru ini.

“Alhamdulillah, ide saya diterima pihak ADC usai breefing forum bersama sejumlah dewan juri di Banda Aceh, selanjutnya produksi akan kita lakukan agustus nanti,” ujar Iwan kepada Lintas Gayo.

Menurutnya, film dokumenter yang digarap berjudul “Demi Lima Liter Air”, bercerita tentang seorang tokoh yang secara mandiri membuat hutan pinus di Kampung Pepalang Pegasing, Takengon.

Berdasarkan informasi yang dipublikasi laman resmi Aceh Documentary, hasil pengumuman lima besar dari delapan proposal ide terbaik se –Aceh pada program Aceh Documentary Competition Special Project (ADCSP) 2014 bertema “Hijau Acehku” yang akan memasuki tahap produksi adalah sebagai berikut:

1. BELANTARA LEUSER (BUKAN) TANAH HARAM
Indra Wahyudi asal Aceh Tenggara

2. HILANGNYA RAWA TRIPA
AbdullahbSyatari asal Nagan Raya

3. KHANDURI INVESTASI
Nuzul Fajri asal Pidie Jaya

4. DEMI LIMA LITER AIR
Iwan Bahagia asal Aceh Tengah

5. HATI SIBELALAI PANJANG
Maria Ulva asal Pidie

SEKILAS TENTANG PROGRAM “ACEH DOCUMENTARY SPECIAL PROJECT” (ADSP)
Aceh Documentary Special Project (ADSP) adalah salah satu program dari Aceh Documentary, yang memberi kesempatan kepada para penggiat film/ film maker di Aceh, khususnya para alumnus Aceh Documentary Competition (ADC). Untuk mengerjakan proyek produksi film dokumenter yang terkait dengan isu kebudayaan, pendidikan, kesehatan, lingkungan, ekonomi, sosial, dan politik.

Dalam proyek ini, para film maker akan mengajukan proposal ide terkait isu yang sedang diusung dalam program ADSP, dan pihak Aceh Documentary telah menyeleksi dari semua proposal yang diterima, untuk kemudian difasilitasi menjadi film dokumenter. Proposal ide dari film maker yang terpilih akan diberikan fasilitas berupa dana produksi, peralatan syuting, camera person, dan editor.(Lg-009)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.