by

Nyaris “Ribut” antara Wartawan dengan Petugas Keamanan Pelantikan DPRK

Usai terjadi keributan dengan petugas, wartawan berkumpul di luar gedung DPRK. terpihat Roni, Wandi,Muhadi dan beberapa rekan Pers lainnya. (Lg/Iqoni RS)
Usai terjadi keributan dengan petugas, wartawan berkumpul di luar gedung DPRK. terpihat Roni, Wandi,Muhadi dan beberapa rekan Pers lainnya. (Lg/Iqoni RS)

Takengen | Lintas Gayo – Wartawan ahirnya bersitegang dengan petugas keamanan yang menjaga pintu masuk DPRK. “ Mereka kok bisa masuk, suruh mereka juga keluar, kami juga wartawan punya hak meliput, kenapa mereka bisa, kami tidak,” sebut Irwandi MN, wartawan Waspada kepada aparat keamanan yang menjaga pintu masuk ruang sidang DPRK, Senin (25/8/2014) sekitar jam 10.00 WIB.

Ahirnya Irwandi diberikan masuk bersama ketua PWI Julihan Darussalam, dan Roni Juanda. Namun ketika masuk wartawan lainnya tidak dibenarkan masuk, Wandi mengajak wartawan lainnya masuk meliput.

Namun petugas marah. “Ko udah diijinkan masuk buat ulah,” sebut petugas, sambil menepis tangan Wandi yang mengajak wartawan lainnya masuk.

Mendapat perlakukan seperti ini, Wandi protes, “ Suruh yang di dalam juga keluar biar tidak meliput, kenapa ada yang dilarang dan ada yang diizinkan,” sebut Wandi yang bersitegang dengan petugas.

Ahirnya Wandi dan Roni keluar tidak meliput. “ Mereka juga wartawan sama seperti kami, kenapa mereka tidak dibenarkan masuk,” sebut Wandi dan Roni.

Ahirnya terjadi ketengangan antara wartawan dengan petugas. Wandi ahirnya ditarik wartawan lainnya agar jangan terjadi insiden. Wandi dan Roni yang diizinkan masuk ahirnya tidak meliput berita pelantikan, sementara Julihan Darusalam ketua PWI tidak menghiraukan persoalan yan terjadi terhadap wartawan yang berada di pintu masuk DPRK, dia langsung meliput berita di dalam.

“ Kalau mau protes dengan panitia, kami hanya menjalankan tugas,” sebut anggota polisi yang menjaga pintu.

Wartawan yang akan meliput berita pelantikan tetap tidak dibenarkan masuk oleh petugas keamanan. Sementara panitia (Sekwan tidak berada di tempat), Aulia yang mengurus persoalan ini tidak berhasil ditemui.

Petugas menjaga pintu masuk ruang DPRK (LG/Iqoni RS)
Petugas menjaga pintu masuk ruang DPRK (LG/Iqoni RS)

“Petugas yang mengurus persoalan peliputan tidak professional. Atau mereka ada kepentingan disini, mengapa ada wartawan yang disediakan bead dalam jumlah terbatas, ada yang tidak bisa masuk meliput,” tanya Wandi.

Tiga wartawan yang sudah diakui pemerintah daerah dan diberikan penghargaan pada HUT RI (Irwandi Waspada, Iqoni RS- Lintas Gayo.Com dan Muhadi Pree lane terbaik), tidak masuk meliput berita pelantikan DPRK. (Iqoni RS).

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.