Takengen | Lintas Gayo– Untung tak dapat diraih, malang tak dapat di tolak. Pepatah ini menimpa Aidi Mustafa warga Kute Lintang, Kecamatan Pegasing dan Edwar. Tubuhnya disampar api, ketika berusaha menyelamatkan binsin yang ada di dalam mobil.
Tragedi itu, berlangsung Senin (6/10/2014) sekitar jam 22.00 WIB di Kute Lintang, Kecamatan Pegasing. Awal mula kejadian itu, karena Edwar melihat sahabatnya Aidi, sedang muniru (menghidupkan api memanaskan tubuh). Setelah wartawan menelusuri berita ini, korban terbakar bukan karena meniru, namun api berasal dari mobil korban Edwar.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Jauhari, ketika ditanya Wartawan, Selasa (7/10/2014) membenarkan kejadian itu. Saat muniru, minyak binsin yang ada dalam mobil edwar mengalir dan secepatnya api menyambar. Setelah ditanya pada keluarga korban, kejadian sebenarnya bukan karena muniru.
Kedua korban panik dan berusaha menyelamatkan minyak agar tidak menjalar kemana-mana. Namun saat menyelamatkan minyak itu untuk mengantisifasi agar api tidak merembet membakar rumah, kedua korban yang menjadi sasaran amukan si jago merah.
Walau sudah berusaha menyelamatkan, namun kedua korban disampar api, dan mobil Edwar jenis Carry, hangus jadi arang, tidak bisa diselamatkan.
Edward an Aidi mengalami luka bakar yang serius dan terpaksa dilarikan ke RSU Datu Beru Takengen untuk mendapatkan perawatan. Walau kedua korban dalam keadaan sadar, namun pertolongan medis harus cepat diberikan, karena keduanya mengalami luka bakar serius, sebut Jauhari.
Berita lanjutannya, kondisi korban kritis di rumah sakit, semakin memperjelas, bagaimana kronologis kejadian yang menggenaskan ini.(Iqoni RS)
berita terkait: Korban Kebakaran Pegasing “Kritis” di RSU