Tiongkok | Lintas Gayo – Kerawang Gayo tampak di tengah-tengah event Yun Dong Hui (Sport Meeting) di Huazhong University Science and Tecnology (HUST), Wuhan Tiongkok. Kerawang asal Takengon itu dipakai oleh Zuhri mahasiswa Master Komunikasi HUST asal Aceh Selatan. Yun Dong Hui adalah pembukaan resmi Sport Meeting yang diadakan oleh berbagai Universitas yang ada Tiongkok.
Menurut Zuhri, semua mahasiswa Luar Negeri yang belajar di HUST wajib mengenakan baju adat-istiadat dari negara masing-masing. Untungnya, salah satu mahasiswa dari penerima beasiswa China Schoolarship Counchil (CSC) membawa satu pakaian adat dataran tinggi gayo ke Tiongkok sebagai pengenalan budaya Indonesia ke Tiongkok.
“Saya bangga bisa mengenakan pakaian adat gayo di pembukaan acara Yung Dong Hui ini. Karena, semua mata melirik kepada kami asal Indonesia. Di tengah-tengah karnaval tersebut, banyak mahasiswa asal Afrika, Arab dan negara lainnya meminta foto bersama kami. Ini salah satu cara kita memperkenalkan budaya Indonesia ke Luar Negri.” Tutur Zuhri.
Bukan hanya pakaian adat gayo yang tampak, tapi pakaian batik asal Yogyakarta dikenakan oleh Riska, Ainul Fitri dan Yuli di event tersebut.
“Selain pakaian Adat Gayo, kami juga berpakaian batik di acara tersebut. Walaupun yang kami pakai adalah batik asal Yogyakarta, yang paling penting adalah pengenalan budaya Indonesia. Jadi, kita membawa nama Indonesia di mata dunia bukan hanya daerah.” Tambah Riska.
“Sekarang kami telah memperkenalkan pakaian adat dari Indonesia. Insya Allah kedepan kita akan memperkanalkan tari saman dan tari Pendet dan Silir-silir dari berbagai daerah di Indonesia. Budaya Indonesia sering kali direquest oleh orang Tiongkok dalam event-event kebudayaan yang digelar di Tiongkok. Terutama tari saman asal Aceh” Katanya. (Rel/Siti Aminah)