“Perang” para “Gajah” pada sidang DPRK Aceh Tengah

Oleh: Oleh : Akshar, ST, M. Kom*

Akshar

Kegaduhan yang telah dipertujukkan para Anggota DPRK Aceh Tengah pada Senin Malam (5/1/2015) seperti yang telah diberitakan oleh Media elektronik www.lintasgayo.com telah menunjukkan sebahagian watak asli dari para Anggota DPRK tersebut atas nafsu yang tinggi terhadap keinginan memperebutkan posisi ketua DPRK dengan mengabaikan nilai-nilai budaya gayo yang terkenal dengan budaya santun.

Apa yang telah terjadi pada malam tersebut benar-benar telah melukai masyarakat gayo, wakil rakyat yang diharapkan bisa mengayomi rakyat malah membuat rakyat gelisah dan kuwatir akan apa yang akan terjadi selanjutnya bagi pembangunan Aceh Tengah lima tahun kedepan.

Cara-cara preman

Adu kekuatan Fisik (sok Beb) yang hampir saja terjadi telah dipertontonkan oleh pada Anggota DPRK tersebut, aksi tersebut menyerupai para preman-preman yang ada di terminal-terminal dimana para preman tersebut melakukan cara-cara berupa ancaman terhadap orang-orang yang menjadi target pemerasan, seharusnya para Anggota DPRK yang katanya orang-orang terhormat tersebut tidak melakukan cara  yang sama dengan para preman terminal. sebaiknya mereka lebih mengedepankan Intelektual mereka atau otak mereka dalam berdebat, sehingga masyarakat bisa mengetahui siapa diantara mereka yang betul-betul pintar dalam mengurus rakyat.

Jangan rakyat yang dikorbankan

Kejadian tersebut jelas sangat meresahkan rakyat, bagaimana tidak, Rancangan Anggaran Belanja Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2015 sampai saat ini tidak jelas Berapa dan untuk Apa? para Anggota DPRK tersebut sampai saat masih fokus mencari cara memperebutkan posisi ketua DPRK. Diibaratkan “Gajah saling berkelahi, semut (rakyat) mati ditengah-tengah Gajah tersebut”. Tentu hal ini tidak diharapkan oleh rakyat yang telah memilih para angota dewan tersebut. Kalaupun mereka ingin sekali “menuruh Beb” jangan sampai Masyarakat yang dikorbankan.

Pelajaran bagi Rakyat Aceh Tengah

Masyarakat Aceh Tengah harus bisa mengambil pelajaran dari kejadian tersebut, bahwa orang2 yang mereka pilih menjadi Anggota DPRK Aceh Tengah ternyata telah melakukan kelalaian terhadap kepentingan masyarakat, sehingga untuk pemilu yang akan datang dapat mempertimbangkan kembali Caleg-caleg yang akan dipilih menjadi Anggota DPRK Aceh Tengah. Masyarakat jangan lagi mudah terperdaya dengan janji-janji yang dilontarkan para caleg-caleg nantinya.

Rakyat bisa protes

Rakyat Aceh Tengah bisa saja protes terhadap kelalaian yang telah dilakukan oleh para Anggota Dewan tersebut, bisa saja rakyat menuntut agar anggota dewan tersebut di-PAW-kan oleh Pimpinan Partai (Pimpinan Pusat Partai) dengan cara mengirimkan surat keberatan terhadap Anggota Dewan tersebut yang dianggap telah merugikan rakyat dan telah mempermalukan Partai mereka sendiri.

Menahan diri

Masyarakat mengharapkan agar para Anggota DPRK Aceh Tengah tersebut dapat menahan diri untuk tidak lagi melakukan hal-hal anarkis demi kepentingan seluruh masyarakat Aceh Tengah, kejadian senin malam jangan sampai terulang kembali, rakyat juga mengharapkan agar pemilihan pimpinan DPRK dapat berjalan dengan lancar selanjutnya DPRK bersama Eksekutif bisa menetapkan RAPBK Aceh Tengah 2015, jika hal itu bisa segera dilakukan maka Pembangunan Aceh Tengah dapat segera dilanjutkan untuk kepentingan kita bersama.

* PNS pada Inspektorat Kab. Aceh Tengah, Dosen FT UGP Takengon

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.