Sen Tan Ku Panang Gayo Lues

Oleh :Zulkifli, S.Pt*
GayoLues merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Kaki Gunung Luser yang di kenal sebagai paru paru dunia, hutan yang dilindungi sebagai salah satu tempat pelestarian Plora dan Pauna di Indonesia. Kabupaten GayoLues yang di Juluki sebagai negeri Seribu Bukit merupakan salahsatu bagian dari pelstarian Paru-Paru dunia tersebut, sebagian besar kawasan Kabupaten GayoLues merupakan Kawasan Ekosistem Hutan Lidung dari GunungLouser, yang memiliki potensi besar untuk arahkan sebagai Daerah Produksi Bidang Agriculture (Pertanian).
Sedikit kita mengupas kenapa GayoLues di kenal dengan julukan NegeriSeribu Bukit karena Gayo Lues memiliki luas lahan 5.719.58 KM2 yang merupakan asetter besar Kabupaten GayoLues, dengan luas lahan yang begitu luas terdapat sebanyak 80 % lahan Perhutanan. Luas lahan yang dimiliki Kabupaten GayoLues merupakan sudah selayaknya seluruh elemen baik pemrintah maupun masyarakat terutama petani harus memanfaatkan dengan seksama dan di jadikan sebagai potensi untuk mengangkat Harkat dan Martabat Kabupaten GayoLues terutama dalam mensejahterakan masyarakatnya.
Potensi Kabupaten GayoLues sangat besar dalam sektor Agriculture (Pertanian) selain memeiliki lahanhutan 80% an terdapat sebanyak 83% penduduk Kabupeten GayoLues menggantungkan hidupnya pada Sektor Pertanian. Artinya luas nya lahan dan banyaknya penduduk berpropesi sebagai petani merupakan potensi besar untuk mengembangkan Kabupaten GayoLues sebagai Daerah Produksi Bahan Pangan. (DPBP), dmana beberapa puluh tahun yang lalu riset seorang Plato yang dituliskan dalam Bukunya TheRepublik“Potensi Terbesar dalam membangun suatu negara adalah penduduk dan luas daerahnya”. Kabupaten GayoLues secara teory sudah memenuhi Syarat untuk menjadi daerah yang Mandiri dan Sejahtera, tetapi pada kenyataanya GayoLues baru memilki sebanyak 16 % lahan Pertanaian dan Perkebunan yang sebagian besar pengolahannya masih secara tradisional. Padahal lahan yang dijadikan sebagai Kawasan Hutan Lindung TNGL (Taman Nasional Gunung Louser) Hanya 35 % artinya secara hitungan diatas kertas ada sekitar 29 % lahan yang belum dimanfaatkan dan merupakan lahan berpotensi untuk dijadikan sebagai lahanp roduktif baik di sektor pertanian mapun di sektor lainya belum dimanfaatkan. Pertanyaan yang ada di benak saya “mau kita apakan lahan ini……?.  
Maka pada kesempatan ini izinkan saya untuk menyampaikan gagasan untuk memanfaatkan Potensi ini sebagai modal utama yang sangat besar untuk masyarakat Gayo Lues terutama Genarasi Muda untuk berfikir lebih keras dari biasanya untuk memanfaatkan lahan ini sebagai lahan produksi yang dapat meningkatkan Harkat dan Martabat KabupatenGayoLues.
Sudut pandang yang berbeda dalam memanfaatkan potensi suatu daerah merupakan kasus yang besar yang sudah ada dari zaman ke zaman, namun hal yang terpenting adalah menyatukan ide dan gagasan yang menjadi satu kesatuan yang siap membesarkan Kabupaten GayoLues itu yang di harapkan oleh Tanah Negeri Seribu Bukit.
 Dari potensi tersebut GayoLues dari sudut pandang saya sebagai lulusan Sarjana Peternakan layak sebagai kita jadikan sebagai“ Daerah Produksi Bahan Pangan (DPBP)”. Lahan yang luas, masyarakat yang berpropesi petani merupakan modal awal untuk menciptakan DPBP, namun permasalahan yang mendasarang di hadapi Petani GayoLues adalah, Kurangnya pengalaman dan pengetahuan tentang menciftakan lahan produktif, hal ini terlihat dari masa produksi sawah di kabupaten gayo lues dalam satu tahun hanya bias 2 kali panen paling banyak, sedangkan di daerah lain sudah mampu panen sebanyak 3-4 kali dalam satu tahun, jadi masa produksi hanya sekitar 3 bulan. Selain itu permasalahan yang mendasar di Kabupaten Gayo Lues adalah sektor Pemasaran, dimana pasar yang siap menampung hasil bumi dari kabupaten Gayo Lues sangat rendah baik itu rendah secara harga pembelian maupun rendah dari tingkat minat pembeli, sehingga menyembab kan mandset dari petani di Kabupaten Gayo Lues berfikir untuk memproduksi dalams ekala kecil. Pada dasarnya jika pemerintah dan masyarakat memiliki pemikiran yang sama dalam menciftakan DPBP di gayoLues potensi untuk pemasaran ini bias diselsaikan oleh pemerintah GayoLues, dimana GayoLues memiliki akses yang dekat ke Kota Medan yang merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia. Seharusnya pemrintah mampu menciftakan pasar dengan bekerjasama dengan pemrintah kota medan. Bersambung
Staff Ahli DPRD Kota Semarang*

Comments are closed.