Mampukah Kita Melanjutkan Perjuangan Pedahulu Kabupaten Gayo Lues

Sekilas Gayo Lues pada HUT ke 13

Oleh Zulkifli, S.Pt

 

Perjalanan panjang yang penuh liku dan terjal, babak demi babak semua di lalui para sesepuh dan pedahulu kita persis 13 tahun yang lalu memperjuangkan Berdirinya Kabupaten Gayo Lues, di tangan beliau, di pikiran 13 tahun yang lalu hanya ada Gayo Lues berdiri dan terlepas dari Aceh Tenggara. Banyak perjuangan dan rintinhan air mata yang di keluarkan, banyak perlawanan dan tantangan yang di lalui kini Gayo Lues Ku sudah berumur 13 tahun sebuah kehormatan dan penghargaan yang tidak bisa kami sampikan lewat kata-kata, hanya do’a yang mengiringi para pendahulu kami.

Pada HUT Kabupaten Gayo Lues ke 13 tahun, Doa beriringan ucapan terimaksih yang sebesar besarnya kami sampaikan kepada para pendahulu dan pejuang terbentuknya Kabupaten Gayo Lues, terimaksih dan teriring doa untuk seluruh panitia perjuangan pemekaran Kabupaten Gayo Lues: Drs. Maat Husin, H. Husin Sabil, H. Abdullah Wirasalihin, AK. Wijaya, H. Syahuddin Thamin, H.M. Saleh Adami, Drs. Buniyamin,  H. M., Yakob Mas, Drs. H. Saniman M, Drs. Ramli. S, MM, Syhril, A.W, H. Ibrahim Sabri, Drs. H. M. Salim Wahab, A. Rahim dan Rajab Abdullah. Juga rasa hormat dan ucapan terimkasih kami ucapkan kepada bapak Ir. Muhammad Ali kasim, MM selaku PJs Bupati Sementara Kabupaten Gayo Lues. Mereka adalah pejuang yang harus kita kagumi, babak demi babak mereka lalui dengan penuh perjuangan sejak tahun 1975 sampai tahun 1982 mereka memperjuangkan Gayo Lues sebagai koordinator pembantu di Kabupaten Aceh Tenggara, dengan keterbatanan wewenang akhirnya pada tahun 90-an tepatnya tahun 1997 beberpa pejuang dan orang tua kita mengadakan pertemuan sehingga pada tahun 2000 beberpa perwakilan atau delegasi dikirim ke Pusat untuk bertemu Menteri dalam Negeri, namun perjuangan mereka buntu tepat pada tanggal tanggal 30 agustus 2001 Dewan Penyelengara Otonomi Daerah menetapkan 4 calon Kabupaten dari aceh dinyatakan lolos menjadi Kabupaten, sedangkan Gayo Lues dikaji ulang. Masyarakat Gayo Lues merasa kecewa, namun kedewasaan dan tekat perjuangan para pendulu tidak bisa dihalangi, kalau ada badai badaipun di terjang, kalau ada ombak ombakpun di tembus, pada akhirnya Dewan Penyelengara Otonomi Daerah menyetujui Gayo Lues menjadi Kabupaten dalam sidang tanggal 18 Oktober 2001, pada tanggal 11 Maret 2002 bertepatan hari ini ulang tahun Gayo Lues ke 13, seluruh pimpinan dan anggota DPR RI menyetujui Kabupaten Gayo Lues menjadi salah satu Kabupaten di Provinsi Aceh.

perjuangan yang sangat luar biasa, merupakan suatu pembelajaran yang wajib kita contoh para genarasi  muda Kabupaten Gayo Lues, selanjutnya apakah perjuangan yang sudah di lalui para pendahulu kita mampukah kita mengisi dan melanjutkanya. Sekilas kita mengupas beberapa Perkembangan Gayo Lues.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

            Indeks Pembanunan Manusia (IPM) merupakan salah satu indikator yang dapat kita lihat bersama terhadap kemajuan suatu daerah selain Indeks Pembangunan Manusia adalah tingkat perekonomian masyarakat alias pendapatan perkapita pertahun.

Pada sektor Indeks Pembangunan Manusia dapat dilihat dari sisi Pendidikan, suatu kehormatan dan kebanggaan bagi kami genarsi muda yang menikmati berbagai pasilitas dari Pemerintah Daerah di sector pendidikan satt ini ada 16 mahasiswa yang disekolahkan oleh pemerintah untuk menajdi Dokter Sepcialis  yang siap membantu pemerintah dalam menuntaskan masalah kesehatan di Gayo Lues di kemudian hari. Juga beberapa fasilitas lain yang diberikan Pemerintah salah satunya bantuan Asrama bagi Mahsiswa di luar daerah, say ambil contoh Semarang menbdapatkan 15 juta untuk tahun 2014, ini baru beberapa contoh yang dapat kita lihat capaian pemerintah pada umur ke 13 tahun Kabupaten Gayo Lues. Tantangan mungkin tidak luput dari hadapan kita, kita menayadari umur kabupaten  yang seumur jagung ini, dan harus menerima kenyataan bahwa tingkat pendidikan di Gayo Lues no 3 terendah di di Provinsi Aceh setelah Sibulusama dan Singkil. Selanjutnya kita melihat secara Global Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Gayo Lues pada tahun 2013, baik dari sektor Sosial Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Pritas Daya Beli (PPP), Reduksi Shortfall, Tingkat pengangguran dan lain sebagainya jika di akumulasikan IPM Kabupaten Gayo Lues nomor 1 paling bawah di Provinsi Aceh alias Rangking Cekeret. Selain itu penyerapan dana DAK (Dana Alokasi Khusus) Kabupaten Gayo Lues tahun 2014, hanya terserap sekitar 70% saja artinya ada sebanyak 30% Dana Alokasi Khusus (DAK) kita terbuang sia-sia, berharap trahun berikutnya dapat terserap 100% yang dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat Gayo Lues.

Banyaknya bantuan dari pemerintah yang di salurkan kepada masyarakat, merupakan sebuah wujud kerja nyata pemerintah untuk pambangunan dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, beberpa sisi dapat kita lihat pendapatan Kabupaten Gayo Lues dari tahun ke tahun selalu meningkat, logika sederhanya meningkatnya pendapatan pasti meningkatnya perekonomian masyarakat, hal ini selaras dengan perjuangan pendahulu kita bahwa karena adanya keanak tirian terhadap Gayo Lues Makanya Gayo Lues pisah dari Aceh tenggara. Kita melihat bersama  Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Gayo Lues, Sektor pertanian masih menjadi leading Sektor dalam PDRB namun priode yang lalu sektor tersebut mengalami penurunan dari 59,04 % menjadi 55,40%.

Namun kondisi ini merupakan sebuah tanggung jawab yang harus di emban seluruh elemen masyarakat Gayo Lues terutama para penyelenggara Negara dalam hal ini pemerintah baik eksekutif maupun legislative, kita harus menjawab semua tantangan ini, solusinya menigkatkan Polical Will (Kemauan Politik) dari seluruh elemen masyarakat untuk melakukan perubahan, dari masyarakt harus menyekolahkan anak-anaknya, pemerintah menyediakan bimbingan, sarana dan prasaraan meningkatkan perekonomian rakyat, dari LSM, Ormas, Perguruan Tinggi Kaum intelektual memberikan masukan dan jangan sengan memberikan komentar dan kritikan. Insyaallah dengan kekuatan doa dan kerja nyata Gayo Lues suatu saat nanti akan bangkit.

Indikator Kesejahteraan Rakyat (IKR)

            Jika kita melihat dari Indikator Kesejahteraan Rakyat (IKR) sedikit kita mengalihkan mata ke permasalah sosial yang di hadapi oleh masyarakat Kabupaten Gayo Lues, Data pada Gayo Lues In Figures 2013 (data Badan Pusat Statsitik) merilis beberapa permasalahan social yang di hadapi masyarakat Gayo Lues di antaranya: masalah Anak Terlantar sebanyak 1.556 Orang mengalami kenaikan dari  tahun sebelumnya yaitu sebanyak 1.468 Orang, masalah Korban Narkoba sebanyak 20 orang mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebanyak 15 orang, masalah Fakir Miskin sebanyak 1.444 mengalami penurunan sebanyak 19 orang dari tahun sebelumnya  2.463 orang, Masalah Rumah Tidak Layak Huni sebanyak 2.187 mengalami penurunan sebanyak 119 rumah dari tahun sebelumnya sebanyak 2.306 rumah. Ini beberapa indicator yang dapat kita lihat dari capaian pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya, hal yang siknifikan dapat terlihat dari sisi pembaharuan rumah tidak layak huni. Kami menyampaikan beribu-ribu terimasih kepada seluruh elemen masyarakat Gayo Lues terutama pemerintah pada ulang tahun Gayo Lues ke 13 ini, bahwa banyak perubahan dan pembangunan yang sudah kita rasakan. Banyak bantuan dari pemerintah yang sudah di salurkan.

            Tantangan dan permasalahan yang kita hadapi tentu harus menajdi Motivasi bagi seluruh elemen Masyarakat Untuk memperbaiki dan bangkit dari keterpurukan ini, beberpakali diskusi dengan berbagai golongan masyarakat, tentu hal ini harus menajdi perhatian khusus dari pemerintah dalam mengatasinya, solusi yang dapat kami tawarkan adalah, mari kita berkerja sama dengan kaum intektual dan Universitas yang ternama, selain itu pemerintah harus siap menrima kritakan dan saran dari kaum muda, memberikan ruang brkreasi bagi pemuda untuk pembangunan Gayo Lues, dan selalu memberikan bimbingan kepada seluruh elemen masyarakat terutama anak muda untuk tetap berada dalam real perjuangan untuk pembangunan Gayo Lues.

            Tulisan ini kami sampikan semata mata kecintaan kami ken batang ruang ni kami si penah kami inum aih he, penah niri I aunen ne, penah nome I alos nayu e, penah berpijak dan remalan I bujur ni tanoh he.

(Staff Ahli DPRD Kota Semarang, Pemuda Pining)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.