Berdasarkan qonun no. 8 tahun 2014 tentang pokok-pokok syariat islam Aceh secara keseluruhan berpegang pada syariat islam, termasuk Aceh Tengah. Namun sangat disayangkan degradasi moral generasi muda aceh tengah akhir-akhir ini sudah sangat mengkhawatirkan, etika antara yang muda dan yang tua semakin merosot, sopan santun kepada orang tua dan guru sudah berkurang, pergaulan dengan lawan jenis sudah demikian bebasnya termasuk di sekolah-sekolah dan diperguruan tinggi.
Sebuah survey kecil di beberapa SMU yang dilakukan dibeberapa kelas ketika ditanya “siapa yang tidak punya pacar?” hanya 1-2 orang saja yang mengacungkan tangan, seolah-olah para siswa ini malu ketika mereka tidak punya pasangan. Bila dirata-ratakan hampir 98% pelajar di Aceh Tengah sudah mengenal hubungan lawan jenis, lalu pertanyaannya berapa persenkah dari mereka yang sudah pernah melakukan hubungan lawan jenis?
Seharusnya ini menjadi sebuah pertanyaan besar dan mengkhawatirkan bagi para orang tua yang mengharapkan anaknya menjadi anak yang dapat dibanggakan selepas dari bangku pendidikan. Inilah cerminan kondisi moral generasi muda kita yang nanti akan menjadi orang-orang tua dimasa datang, akan seperti apa Aceh Tengah dimasa yang akan datang jika generasi penerusnya rusak moralnya. Mari kita pikirkan bersama.
Pengaruh narkoba yang sudah merambah ke generasi muda kita juga menjadi ancaman bagi moral mereka, dampak penggunaan narkoba menyebabkan menurunnya kosentrasi dan kedisiplinan dalam belajar. Belum lagi pengaruh teknologi yang semangkin berkembang seperti gedjet, Ipad, BB dan sejenisnya yang tidak digunakan untuk hal-hal yang positif. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi dunia pendidikan.
Selama ini pendidikan di Aceh Tengah lebih menitikberatkan pada nilai secara matematis atau angka-angka tetapi cenderung mengabaikan nilai-nilai moral, etika dan akhlak yang seharusnya menjadi perhatian utama pada diri setiap anak didik yang akan meneruskan pembangunan negeri ini. Ketika ujian nasional dilakukan acapkali terjadi kecurangan secara masal baik dilakukan oleh siswa maupun yang melibatkan guru secara langsung.
Hal ini tentunya menjadi tugas kita bersama untuk mengubahnya, masa depan generasi muda yang cerah pastinya diharapkan oleh semua kalangan. Untuk itu pendidikan yang berbasis moral harus menjadi fokus utama dalam proses pendidikan bukan hanya sekedar berbasis matematis atau angka-angka saja yang selama ini kita khawatirkan ketika para siswa tidak lulus ujian nasional tetapi penurunan moral generasi muda juga harus sangat kita khawatirkan jika kita semua ingin Aceh Tengah ke depan lebih berjaya dan bermartabat.
Ditulis oleh
Irwanto
Ketua KAMMI Aceh Tengah