Kopi Memicu “Bebutuhen dan Kemang Bilaken”

Oleh: drh. Ilman*

Ilman Syukur

Kopi merupakan minuman yang paling digemari diseluruh dunia, sebagai salah satu sumber pemasok kopi terbaik dunia, kita sebagai orang gayo patut berbangga. Rasa bangga berlebihan terhadap kopi cenderung menyebabkan kita berlebihan minum kopi, ada doktrin yang berkembang di gayo  “Nume urang gayo ike gere ngupi” begitu cara pecandu memaksa orang ngopi.

 

Dosemua kalangan kopi adalah minuman paforit, baik remaja maupun dewasa, laki-laki atau perempuan. Kopi juga sering dikonsumsi ketika bersantai, menonton televisi, berkumpul bersama keluarga. Kopi sering dikonsumsi saat hendak bergadang karna dapat menghilangkan kantuk. Sudah menjadi kebiasan, tuan rumah digayo rasanya tidak menghormati tamu bila belum menghidangkan kopi. Begitu juga anggapan sang tamu rasanya tuan rumah pelit bila tidak menghidangkan kopi. Sindiran yang sering kita dengar saat kumpul-kumpul “yah!!.. kul ni buet, gere ke bekupi ni way?” padahal hanya ngobrol ngarul ngidul hehe…!

 

Sebagai daerah yang terletak diwilayah bersuhu dingin kopi memeng sangat cocok sebagai minuman penghangat. Saat hujan turun dan dinginnya udara akan terasa romantis bila dapor penirun dengan api unggunnya ditemani kopi hangat sambil menonton tv bersama keluarga. Apalagi sambil nunu kepile, awal mude atau mangang bandang begitulah setidaknya hayalan para perantau dari gayo hehehe…!

 

Kembali ke kopi…, ketika seseorang telah kecanduan kopi akan menyebabkan dirinya ketergantungan, hal terjadi karna adanya kandungan kafein yang terkandung dalam kopi yang mempengaruhi sistem saraf manusia sehingga membuat keinginan untuk terus meminum kopi. Bagi pecandu kopi sehari saja tidak ngopi akan menyebabkan sakit kepala, tidak bersemangat, mengantuk, malas dan perasaan tidak nyaman. Pada anak-anak cenderung ingusan bila kecanduan kopinya tidak dipenuhi atau belum ngopi.

 

Nah, ternyata kecendrungan mengkonsumsi kopi berlebih dapat berakibat kurang baik untuk diri kita, dan juga merupakan pemicu situasi perasaan dan mental yang sering kita sebut bebutuhen, bebetulen maupun kemang bilaken, yang tentunya mengganggu hubungan sesama. Berikut adalah penjelasannya.

 

  1. Terganggu Kualitas Tidur

Salah satu bahaya kebanyakan ngopi adalah mengganggu kualitas tidur, segelas kopi yang diminum pukul 8 pagi dalam 12 jam masih tersisa 25% kafein dalam tubuh sehingga dapat mengganggu kualitas tidur serta menyebabkan daya tahan menurun, daya ingat menurun, serta kemalasan beraktifitas dan berfikir.

 

  1. Kemang Bilaken

Bagi pecandu kopi, tidak minum kopi dapat merusak suasana hati, hal ini tentu akan membuat kecanduan terus menerus karna anda harus memperbaiki suasana hati dengan ngopi lagi dan lagi, karna bila tidak minum kopi akan menimbulkan rasa tidak bersemangat, pikiran kacau, mudah cemberut, susah senyum sehingga orang-orang sekitar akan melihat kita sebagai sosok yang kemang bilaken karna suasanya yang terpancar dari senyum dan keceriaan anda dipengaruhi oleh sudah atau belumnya anda ngopi.

  1. Bebutuhen atau Bebetulen

Bahaya yang satu ini disebabkan karena kopi memicu peningkatan produksi hormon adrenalin sehingga tidak bisa berfikir logis dan matang untuk menghasilkan suatu keputusan yang baik. Dan hal ini tentu akan merusak semua kegiatan sehari-hari. Adrenalin yang berlebih menyebabkan over reacted terhadap sesuatu. Minsalnya, bila takut rasa takutnya akan berlebihan, jika berani maka rasa berani akan berlebihan dan cenderung nekat atau lebay, bila marah maka akan marah yang berlebih yang dalam istilah gayo kita sebut “bebutuhen atau bebetulen”

 

  1. Semping

Salah satu bahaya berlebihan minum kopi adalah membuat anda sulit bekerja sama karna semping. Ini terjadi karena peningkatan hormon adrenalin yang menyebabkan metabolisme tubuh meningkat diikuti dengan meningkatnya tekanan darah, detak jatung, dan mempersulit bernafas. Orang yang berlebihan minum kopi biasanya lebih tempramental dari non pecandu kopi karena perasaannya lebih sensitif dan gampang tersinggung, keadaan seperti ini tentu akan menyebabkan sulit bekerja sama dalam tim.

  1. Memicu Stress

Salah satu bahaya minum kopi berlebihan juga dapat memicu tingkat stress. Hal ini di ungkapkan oleh peneliti dari Duke University School Of Medicine.

 

Sebagai orang gayo, minum kopi sudah menjadi budaya sehingga kita tidak tau lagi batasan minum kopi dalam jumlah wajar atau berlebihan. Bila temen-temen gayo melihat orang gayo banyak bebutuhen, bebetulen dan kemang bilaken, dimana bila cenderung pemarah, penakut, pembenci, pencinta yang lebay, atau pebeb-beb mungkin mungkin inilah indikasi bahwa orang-orang sekita kita adalah pecandu berat dan peminum kopi berlebihan. Hampir segala penyakit bersumber dari apa yang dikonsumsi, atau mungkin diri kitalah si peminum kopi yang sudah “Ce’ot” itu.

 

Dalam dunia bisnis semua candu dan hobi adalah “aroma rupiah”, orang-orang dibarat menyadari merokok sama sekali tidak bermanfaat, tapi orang-orang di timur banyak yang perokok. mereka melihat pecandu akan tetap merokok semahal apapun, lalu mereka membangun pabrik rokok dan mengiklankannya secara besar-besaran sedangkan mereka sama sekali tidak merokok.

 

Kopi Gayo adalah bahan dasar minuman paforit dunia, maka tidaklah layak hanya jadi konsumsi sendiri secara berlebihan, kenapa kita tidak meraciknya secara serius, mengiklankannya secara besar-besaran, menyajikannya dengan cara unik, membuat brand – brand berfariasi dengan cita rasa yang juga berfariasi. Agar tidak terus terjadi “Gayo Punya Kopi, Belanda Punya Nama”, “Gayo Punya Rasa Starbuck Jadi Kaya”

 

Kopi adalah candu dan hobi dengan “aroma rupiah” yang luar biasa, Aman Kuba sudah menyadari itu sejak lama dan hanya beberapa lagi orang kita lainnya. Kedepan, semoga bertambah lagi gennerasi yang “Berpikir Diluar Kotak” dan menyadari bahwa penunjang ekonomi bukan saja bertani dan menjadi pegawai negeri sipil saja.

Ayo… jadi pengusaha..!!

 

*Urang Gayo, Wiraswastawan, Tinggal di Jakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.