Blang Kejeren | Lintas Gayo – Temu ramah yang dilakukan tim ekspedisi Gayo Lues dengan Bupati Aceh Tamiang di Grand Griya Hotel kemarin berlangsung elok, selain membahas masalah tapal batas antara desa Lesten dengan hulu Tamiang, ke dua Kabupaten tersebut juga akan bertanding main tari saman dua hari dua malam.
Bupati Gayo Lues H Ibnu Hasim dalam acara itu mengatakan, sebagian warga Aceh Tamiang merupakan bersuku Gayo yang memiliki kesenian adat dan budaya sama dengan warga Kabupaten Gayo Lues, terutama warga Tamiang yang tinggal di daerah Kaloy.
“Perlu saya sampaikan kepada bapak Bupati Aceh Tamiang H. Hamdan Sati,ST dan seluruh hadirin, bahwa warga Gayo di Kaloy tidak ada perbedaan bahasanya dengan warga Gayo Lues, semuanya sama karena berasal dari keturunan nenek moyang yang sama,” katanya.
Jika Bupati Aceh Tamiang beserta warga Kaloy setuju, Pemkab Gayo Lues akan menerima dengan senang hati bertanding tari Saman dua hari dua malam, salah satu tujuanya untuk mempererat hubungan silaturahmi dan melestarikan adat dan budaya tari Saman yang sudah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda.
“Kami warga Gayo Lues juga sudah sering melakukan main saman dua hari dua malam dengan warga Lukup Serba Jadi Kabupaten Aceh Timur, apa salahnya maen saman ini kita lakukan dengan saudara kita di Aceh Tamiang,” kata Ibnu Hasim.
Sementara Bupati Aceh Tamiang, H. Hamdan Sati, ST beserta Kepala Dinas Badan dan Kantornya langsung berdiskusi menanggapi ajakan Ibnu Hasim tersebut, sambil tersenyum semua yang hadir langsung bertepuk tagan bertanda Pemkab Aceh Tamiang juga setuju. [PM006/Pikiranmerdeka.com]